Mahasiswa Wajib Tau, Ini Penjelasan Tentang Siakad

PADANG (DKTV)

Siakad ini wajib diisi bagi mahasiswa baik dari 2022, 2021, 2020, 2019 dan diatasnya lagi. Hal ini mempermudah mendata mahasiswa berasal dari mana saja dan bisa menyebar luaskan mengenai perkembangan data mahasiswa.

Hal ini disampaikan langsung oleh Zulfendri kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (TIPD) Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol (IB) Padang, pada kegiatan sosialisasi sistem akademik (SIAKAD) yang diadakan secara online atau zoom, Jumat ( 21/10).

Siakad adalah sistem akademik aplikasi berbasis web yang dirancang untuk pengelolaan data akademik dan akademik lainnya. Sehingga seluruh proses jadwal dari kampus bisa dipatuhi baik itu dari rektor, dekan, dosen dan mahasiswa yang terutama memakai Siakad.

“Aplikasi ini berbeda dengan Sebelumnya, kelemahan sistem akademik kita secara manual ada yang tidak tercatat dari data data mahasiswa, disitulah kelemahan kita. sekarang data kita harus di update selalu di Siakad tersebut. Yang sebelumnya mudah down, tapi dengan cloud ini disyaratkan tidak mudah mati” ucap zulfendri dalam sosialisasi Siakad yang dihadiri 200 peserta tersebut.

Tambahnya, dengan sistem berbasis cloud ini mahasiswa tidak perlu antrian lama dalam mengakses informasi. Layanan aktivitas kampus akan meningkat dan mahasiswa akan dimudahkan dalam pembayaran baik itu UKT, berapa tagihan diawal tahun, melihat jadwal kuliah, bimbingan, komunikasi dengan dosen dan pensehat akademik.

“Untuk konsultasi dosen bisa dipermudah sampai wisuda, malah sampai alumni dipermudah dengan adanya Siakad cloud ini Serta mahasiswa tidak bingung lagi kedepannya,” Ucap Zulfendri.

Tutorial langkah pertama masuk ke siakad bisa melalui browser, google atau yang lainnya. Pertama Melalui link siakaduinib.ac.id. selanjutnya masuk memakai NIM dan mengisi password sesuai tahun lahir dan bulan serta masukkan email kampus. Selanjutnya mengganti password awal, sehingga tidak sembarang orang yang bisa masuk untuk melacak data di siakad ini. Kemudian mengisi formulir data yang mudah untuk diakses

Dalam hal ini Zulfendri menyarankan agar dalam pengisian biodata tidak ada yang salah baik dari nama pribadi, nama orang tua, tanggal lahir, status dan nomor lainnya. Jikalau ada salah pengisian data maka selama kita hidup akan salah. Jika ada yang tidak sesuai data diri yang telah dirubah, harap lapor ke bidang akademik.

Bagi mahasiswa terakhir untuk pengajuan proposal bisa lewat Siakad pengirimannya. Konsultasi tugas terakhir juga dibantu lewat Siakad dan dosennya akan mengirim info melewati siakad itu. Itu melalui alat yang saling terkoneksi antara mahasiswa dan dosen pembimbing.

“Mengenai pembayaran UKT, berapa jumlahnya, melalui ATM apa, bagaimana prosesnya, kapan kita melunaskannya baik itu untuk UKT, skripsi dan wisuda. Semuanya akan dipermudah kembali dengan adanya siakad ini,” tegasnya kembali.

Untuk mata kuliah yang diambil secara mandiri sesuai semester akan dibantu dosen pembimbing. Kemudian jika sudah di validasi maka mahasiswa bisa melihat jadwal kuliah dengan dosen yang dipilih dan ruangan kelas sesuai siakad tersebut.

“Untuk pengambilan mata kuliah paling banyak hanya 24 SKS, jika ada yang nilai sebelumnya yang belum tercapai maka hanya dikasih 20 SKS yang bisa divalidasi,” ucap Zulfendri

Zulfendri juga menambahkan bahwa mahasiswa juga akan dibantu dengan memakai aplikasi EdLink yang mana berisi tentang tugas tugas dari dosen, ada quiz, pengumpulan tugas, siapa yang mengerjakan atau belum siap, dan penilaian lainnya.

“Mahasiswa dan dosen akhirnya terasa dimanjakan dengan hadirnya Siakad cloud tersebut,” tutup Zulfendri dalam sosialisasinya.

Wartawan: Febrian (Mg)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *