Pentingnya 4 Konsep Ekonomi Berasas Syari’at Islam

Padang (DKTV)

Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang melaksanakan kuliah umum bertema “Tujuan atau Manfaat dalam Ilmu Akuntansi Islam”, guna memberikan pengetahuan umum selingkup Ilmu Akuntansi Islam di Gedung J, Kampus III, Sungai Bangek, pada Jum’at (05/07).

UIN Imam Bonjol Padang mendatangkan Mohammad Fida Bahjat selaku pemateri dalam acara tersebut. Diketahui Mohammad Fida Bahjat merupakan seorang ulama besar di Masjid Nabawi Madinah Al Munawarah, keturunan Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi.

Dalam kesempatan itu, Rektor UIN Imam Bonjol Padang Martin Kustati merasa bangga karena memiliki hubungan nasab dengan Syekh Ahmad Khatib al-Minangkabawi yang memiliki banyak murid dan karya tulis.

Rektor juga menegaskan bangsa indonesia memiliki peran besar di Jazirah Arab, banyak keturunan Indonesia yang menjadi pejabat dan ulama di tanah Arab.

Saat berlangsungnya penyampaian materi, Mohammad Fida Bahjat menjelaskan tema kuliah umum yang diangkat dari karya terbaiknya. Hal ini terinspirasi dari ayat Al-Quran “inna hadzal Quran billati hiya aqwan”.

Ayat yang menjelaskan bahwa Al-Quran memberi petunjuk ke jalan yang lurus dan senantiasa berikan kegembiraan pada orang mukmin.

Dalam pemaparannya materi, sang Ulama menyinggung pamflet isu gender yang ia lihat sebelum memasuki aula. Mohammad Fida Bahjat mengatakan, isu gender saat ini berkembang pesat di dunia bagian Barat.

Hal ini menyebabkan umat Islam semakin mundur. Oleh karena itu, perlunya menerapkan solusi yang sudah tersedia langsung pada Al-Quran tentang permasalahan ini.

“Seorang profesor dari Jerman bahkan menulis bahwa jalan keluar masalah sudah ada di dalam Islam, “ sebutnya dihadapan hadirin.

Tidak hanya itu, ia juga mengkritik ekonomi Barat yang mementingkan keuntungan besar dengan cara tidak halal, merusak alam, dan tidak berakhlak. Menurutnya, konsep akuntansi Islam (muhasabah) adalah cara terbaik, karena konsep ini tidak lepas dari pensyariatan agama Islam.

Menangani hal tersebut, Ulama sampaikan empat asas Ekonomi Islam:

  1. Mencari ridho Allah (mengejar akhirat). Dalam berbisnis dengan tujuan mencari ridho Allah, akan tercipta kebajikan.
  2. Tidak meninggalkan dunia, tetap memperhatikan keseimbangan antara dunia dan akhirat.
  3. Berbuat baik sebagaimana Allah telah berbuat baik kepada kita.
  4. Tidak membuat kerusakan karna Allah membenci orang yang membuat kerusakan.

Ia menekankan bahwa akuntansi Islam harus berpegang pada empat asas tersebut untuk mencapai ekonomi Islam yang sejati.

Pada akhir sesi tanya jawab, Mohammad Fida Bahjat menjawab cara terbaik dalam menyimpan uang adalah dengan investasi mudharabah, seperti model yang dilakukan oleh Khadijah istri Rasulullah S.A.W.

Dengan adanya kuliah umum ini, diharapkan dapat memberikan contoh berniaga yang baik, bersih, jauh dari riba, berakhlak sesuai pensyaritan islam dan berlandaskan pada Al-quran.

Wartawan: Aufa Ibnu Faizal dan Pricilia Mutiarani

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *