Pesan Rektor Saat Apel Pelepasan Mahasiswa SLC

Padang (DKTV)

Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang mengadakan apel pelepasan untuk mahasiswa yang mengikuti program Student Mobility pada jam 07.30 WIB tadi. Acara tersebut berlangsung di halaman Rektorat kampus III UIN Imam Bonjol.

Program ini bertujuan memberikan pengalaman belajar untuk kegiatan Student Mobility di universitas luar negeri kepada mahasiswa yang akan mengikuti program ini. 

Dalam kesempatan tersebut, Rektor UIN Imam Bonjol Padang Martin Kustati berpesan kepada para mahasiswa untuk memanfaatkan kesempatan ini semaksimal mungkin. Rektor menekankan pentingnya mengeluarkan semua potensi yang dimiliki dan memberikan yang terbaik dalam berbagai bentuk, baik dalam berbahasa Arab maupun Inggris.

Lanjutnya, Rektor juga menyampaikan, bahwa para mahasiswa nantinya akan didampingi oleh profesor dan dosen terbaik dari UIN Imam Bonjol Padang.  Termasuk Profesor Murni, Sufis, dan Wakil Rektor III. 

“Kehadiran mereka dapat menjadi jembatan bagi mahasiswa untuk mencari potensi beasiswa maupun rekomendasi dari para profesor untuk melanjutkan program studi di Turki,” sebutnya Martin saat kata sambutan.

Sehingga para mahasiswa dapat melanjutkan studi di luar negeri setelah mengikuti program ini. Ia mendorong mahasiswa untuk tidak hanya berpikir mendapatkan beasiswa sebagai syarat untuk belajar di luar negeri. Akan tetapi, juga memanfaatkan waktu 10 hari di Turki untuk mendekati para profesor yang dapat memberikan jalan untuk melanjutkan studi di sana.

Martin menekankan bahwa segala sesuatu telah disediakan. Namun ,mahasiswa perlu beradaptasi dengan negara luar, terutama dalam hal makanan. Terlebih lagi, makanan di luar negeri sangat berbeda dengan Indonesia dan mahasiswa harus mempersiapkan diri untuk menerima perbedaan tersebut.

Selama di Turki makanan khas umumnya yang disediakan adalah roti dan daging ayam, tentu hal ini sangat berbeda dengan tanah air yang umunya makanan pokok ialah Nasi. Maka dari itu, para mahasiswa harus siap untuk beradaptasi.

Kebudayaan negara Turki juga sangat berbeda dengan tanah air, karenanya Rektor mengingatkan mahasiswa agar tetap melestarikan budaya indonesia, khususnya budaya Minangkabau. Pentingnya bagi mahasiswa untuk memfilter hal-hal negatif dan hanya mengambil sisi positif dari budaya setempat.

“Budaya minang kabau tetap harus kita junjung tetapi budaya orang juga harus kita pelajari, ambil positifnya buang yang negatif, difilter jangan sampai nanti pulang dari turki sudah memiliki budaya yang berbeda apalagi turki dan australia adalah negara sekular.” Tegasnya.

Ia juga menekankan pentingnya mempersiapkan diri dengan segala iklim yang disana, selalu menjaga perilaku dan nama baik universitas serta menekankan bahwa mahasiswa sebagai pembawa citra baik bagi UIN Imam Bonjol Padang. 

“Bagi kami, anda sebagai etalase, sebagai iklan di uin imam bonjol padang, baik anda disana maka akan baik juga uin imam bonjol padang, sebaliknya, buruk anda disana maka akan berimbas jua kepada uin imam bonjol padang,” tekan Rektor.

Martin mengingatkan bahwa sekecil apapun perbuatan baik yang dilakukan, jika dinodai oleh sedikit perbuatan buruk, maka semua kebaikan tersebut akan tertutup. Oleh karena itu, ia berharap, mahasiswa dapat menjaga nama baik universitas selama berada di luar negeri.

Wartawan: Aufa Ibnu Faizal dan Yasyifa Sayyida

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *