Padang (DKTV)
Dengan diberlakukannya ketentuan PBAK tahun 2024 kepada Maba (Pandeka). Dalam hal ini, Ketua Panitia Teknis Bima Arisetio mempertegas kembali kepada Pandeka. Untuk mengikuti sistem yang telah diberlakukan.
Bagi Pandeka yang ketahuan melanggar akan diberikan sanksi, berupa penahanan sertifikat PBAK. Hal ini juga menyesuaikan berdasarkan
kesepakatan dari pihak Rektorat. Namun, saat ini pihak panitia teknis akan memfasilitasi konten ataupun acara.
“Jika tidak diikuti oleh Maba, bisa jadi itu adanya penahan sertifikat, itu nanti gimna kesepakatan dari pihak Rektorat,” tegasnya saat diwawancarai via online oleh wartawan DKTV.
Hal ini bertujuan membuat UIN Imam Bonjol Padang dikenal baik di Nasional maupun Internasional.Hal ini akan dilihat melalui video perkenalan yang dipublikasikan oleh Pandeka dari akun media sosial nantinya.
“Yang jelas kita memfasilitasi konten ataupun acara agar UIN kita ini dikenal baik di nasional maupun internasional. Jadi itu berupa video-video perkenalan dan lain sebagainya,” sambung salah satu Mahasiswa FEBI.
Disamping itu, Bima Arisetio menyampaikan masih belum ada informasi terbaru mengenai PBAK. Selain informasi terbaru jadwal gladi PBAK yang dilakukan secara serentak di kampus ll dan kampus lll , pada tanggal 16 Agustus mendatang.
Mengenai tempat gladi masih belum bisa ditentukan. Karena Pandeka yang baru mendaftar perhari ini baru sedikit. Maka dari itu, pihak panitia masih menunggu pendaftaran gelombang ke III dan terakhir pembayaran UKT tanggal 15 Agustus. Saat itulah pihak panitia baru bisa menentukan berapa Gedung yang akan terpakai.
“Kemungkinan belum tau pasti berapa gedung yang dipakai, entah itu 2,3 maupun 4. Kalau untuk sekarang itu rencana 2 gedung karena Maba yang mendaftar perhari ini baru sedikit. Jadi kita masi menunggu pendaftaran gelombang ke III ini dan terakhir pembayaran UKT tanggal 15 itu. Nanti, baru bisa kita pastikan berapa gedung yang akan di pakai,” katanya kepada wartawan DKTV.
Bima berharap, semoga PBAK dapat berjalan dengan lancar dan para Pandeka dapat mengikuti program yang telah ditentukan.
Wartawan: Irvan Mufadhdhal Zulis dan Ranti Sadira
