Mendengar Kata Pandeka!

Padang (DKTV)

Pengenalan Budaya Akademik Kampus dan Kemahasiswaan (PBAK) UIN Imam Bonjol Padang. Telah dilaksanakan selama empat hari. Menuai beberapa tanggapan dari Mahasiswa Baru (Pandeka).

Salah satu mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) Karisma Riri Pricila Hani menyampaikan, bahwa pelaksanaan PBAK sangat seru. Sebab, bisa menjadi ajang untuk mendapat teman baru. Materi yang disampaikan juga menarik semua dan cukup menambah wawasan.

Hanya saja, waktu pelaksanaannya cukup lama, yaitu dari pagi hingga sore membuat para pandeka sangat lelah. Apalagi acara ini dilaksanakan selama 4 hari berturut-turut.

ia juga mengungkapkan, hal yang dipersiapkan untuk mengikuti PBAK tahun ini, ialah membuat atribut sesuai arahan panitia. Seperti membuat tengkuluk berwarna sesuai dengan bendera fakultas dan membuat tas dari kantong plastik berwarna merah sekreatif mungkin.

“Harus membuat atribut PBAK seperti, tengkuluk untuk perempuan dan tas dari kantong plastik berwarna merah sekreatif mungkin.” Ucapnya.

Lanjutnya, tidak mengalami kendala berat saat mengikuti PBAK. Hanya saja, kurang mendapat informasi dari panitia.

Selain itu, ia agak kesulitan mencari kertas untuk membuat tengkuluknya. Mungkin karena teman-teman yang lain sudah membelinya terlebih dahulu.

Karisma berharap, semoga PBAK selanjutnya lebih seru dan lebih baik lagi. Tidak hanya itu, panitia bisa membuat memberikan informasi lebih cepat terkait hal-hal yang dibutuhkan.

Senada dengan itu, mahasiswa yang juga berasal dari Prodi PAI, Neza Hermawan menyampaikan acara PBAK sangat keren dan materi yang disampaikan sangat menambah wawasannya.

Tetapi menurutnya acaranya cukup monoton. Sehingga menghabiskan waktu yang lama hanya untuk duduk saja.

Hal yang paling pertama ia siapkan untuk mengikuti acara ini ialah mental dan fisik. Sebab, acaranya dilaksanakan satu harian full yang sangat menguras energi tubuh.

Ia mengungkapkan, kendala yang dihadapi selama acara berlangsung, ialah waktu istirahat shalat dan makan siang yang terlalu sedikit dan terburu-buru.

Sebab, ia secara pribadi tidak bisa makan dengan cepat. ” Waktu makan siang yang terlalu cepat jadi saya harus makan dengan terburu-buru,” Ungkapnya.

Menurutnya solusi yang bisa diberikan panitia, ialah membuat waktu makan siang yang sedikit lebih lama.

Neza berharap, saat PBAK selanjutnya, semoga pengisi acaranya lebih di perbanyak, agar tidak banyak menghabiskan waktu hanya untuk duduk.

Wartawan : Pajri Husnul Hotima

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *