SIF Hadirkan 18 Cabang Lomba dan Kelas Internasional

Padang (DKTV)

UIN Imam Bonjol (IB) Padang akan kembali menggelar event Seiba Internasional Festival, pada 24-29 September mendatang.

Event kali ini akan melombakan sebanyak 18 cabang yang tidak hanya berfokus kepada seni tradisional saja.

Demikian penyampaian dari Davy Hendri selaku ketua panitia terpilih Seiba Internasional Festival Davy Hendri saat diwawancarai oleh wartawan DKTV, pada Senin (28/08).

Lanjutnya, Seiba Internasional Festival merupakan perpaduan pergelaran seni tradisional, wacana akademik dan pesona budaya.

Terdapat beberapa kegiatan seni yang ditampilkan baik dalam penggelaran dan dalam bentuk lomba seperti umumnya.

“Jadi ada dua kategori yaitu, yang kita tampil kan dalam penggelaran dan kita lombakan dalam bentuk lomba seperti umumnya,” ucapnya dihadapan wartawan DKTV.

Nantinya, akan diberikan buku panduan dari pihak panitia mengenai event Seiba Internasional Festival. Disitulah menunjukkan kriteria layak atau tidaknya seni tradisional ditampilkan. Baik dari kostum sampai konten yang ingin tampilkan.

Mengenai dari sisi wacana akademik dalam Seiba Internasional Festival akan ditompangkan kepada mahasiswa untuk berkreasi dalam sisi akademis.

Tidak hanya itu, para dosen dapat mengajar bagi peserta luar negeri yang datang nantinya.

“Dalam rangkaian Seiba ini selain mereka juga menampilkan seni tradisional nya bisa juga nanti kita ikutkan bagi dosen kita. Untuk mengajar mereka jadi tidak hanya mendapat sertifikat dalam penggelaran seni. Juga bisa dosen-dosen UIN bisa pula memperoleh sertifikat. Mereka tampil sebagai pengajar kelas dalam kelas internasional,” sambungnya.

Terkait dengan kelas Internasional ini, berarti akan menambah ekstabilitas dan akreditasi dari Prodi yang diberikan dari event Internasional ini. Mengenai pesona budaya tidak hanya penggelaran seni.

Akan tetapi, terdapat kegiatan penampilan karya kaligrafi dan juga karya yang berhubungan dengan Al-Qur’an seperti, MTQ, MHQ dan segala macamnya.

Ia juga menyampaikan, keseluruhan tiada dikenakan biaya alias gratis. Akan tetapi, sebagai peserta wajib mengetahui mengenai sistem pendaftaran dari Google form yang diberikan. Disitulah adanya penyaringan dilakukan mengenai kostum yang akan di tampilkan dan lain sebagainya.

“Sebagai untuk menyaring peserta di dalam peserta yang berhak itu, di dalam G-form. Tolong sampaikan dalam G-form ini, apa saja kegiatan dan kostum yang akan ditampilkan itu ada kita bikin dalam G-form. Nantinya, kita bisa seleksi juga bahwa kegiatan mereka itu juga dengan istilahnya kan budaya melayu,” tuturnya.

Bagi kamu yang berminat silahkan daftar melalui link ini (klik ini)

Wartawan: Irvan Mufadhdhal Zulis dan Syifah luthfiah anum

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *