Mendengar Kata Peserta MFQ

Padang–DKTV, Kompetisi lomba Musabaqah Fahmil Quran (MFQ) menjadi favorit dalam Sepekan Berkreasi Bersama (seIBa) Internasional Festival di Fakultas Sains dan Teknologi (Saintek) UIN Imam Bonjol Padang, pada Rabu (25/08).

Ketua Panitia (MFQ) Rifki Ananda mengungkapkan bahwa persiapan panitia berjalan lancar meski ada beberapa kendala terkait peserta yang mengikuti lomba.

Ia juga menjelaskan, bahwa persiapan penyusunan soal dan pengondisian ruangan untuk lomba terjadi perubahan mendadak.

Terdapat dua tim tambahan mendaftar pada hari pelaksanaan lomba. Sehingga menyebabkan jumlah peserta bertambah dari enam tim menjadi delapan tim.

“Kami sempat kebingungan karena penambahan ini tidak direncanakan sebelumnya,” sebutnya saat kepada wartawan DKTV.

Panitia memutuskan untuk menambah satug sesi lomba. Sehingga keseluruhan kompetisi terdiri dari tiga sesi.

Klik Follow Akun Kaba Kampus 

“Sesi pertama dan kedua di ikuti oleh masing-masing tiga tim, sementara sesi ketiga terdiri dari dua tim,” tambah Rifki.

Keputusan ini di ambil agar seluruh peserta bisa tampil dan bersaing secara adil. Sistem perlombaan tahun ini juga mengalami sedikit perubahan.

Rifki juga menjelaskan sistem dari setiap tim memilih amplop yang berisi. Mengingat perlombaan di lakukan secara bergiliran. Hal ini menambah elemen kompetitif dalam lomba.

“Jika tim pertama tidak bisa menjawab, soal tersebut akan menjadi rebutan bagi tim lainnya,” jelasnya.

Menariknya, perlombaan MFQ menggunakan alat bantu berupa lampu penanda jawaban dan berbeda dengan tahun sebelumnya yang tidak menggunakan alat.

“Penggunaan lampu ini memberikan pengalaman baru bagi peserta dan membantu panitia dalam menentukan tim yang lebih cepat menjawab,” kata Rifki.

Meskipun kompetisi ini tidak melanjutkan ke tahap berikutnya. Pemenang lomba akan mendapatkan penghargaan berupa medali emas.

“Bagi peserta yang tidak menang, mereka tetap akan menerima medali perak sebagai bentuk apresiasi,” jelas Rifki.

Sementara itu, peserta lomba berasal Program Studi Tadris Bahasa Arab, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Imam Bonjol Padang, M. Faris Ihsan memberikan tanggapan mengenai persiapan timnya kurang maksimal.

Ia mengaku baru mendapat informasi lomba dari seminggu yang lalu. Sehingga hal ini menyebabkan Faris dan rekan tim kewalahan mengatur waktu kuliah dan latihan untuk lomba di hari-H.

Lanjutnya, hal ini merupakan pengalaman pertamanya mengikuti lomba Fahmil Quran. Meskipun sebelumnya ia lebih sering berkompetisi di bidang Tahfidz.

“Walaupun sering mengikuti lomba Tahfidz, lomba Fahmil ini terasa jauh lebih sulit, karena baru pertama kali saya mengikutinya,” sambungnya.

Faris berharap, pengalaman ini bisa menjadi pelajaran bagi dirinya dan timnya.

“Semoga melalui lomba ini, kami bisa lebih mengenali kelemahan dan belajar memperbaiki kesalahan untuk kompetisi berikutnya,” tutupnya.

Wartawan: Desti Fitri Sagita, Pajri Husnul Hotima, dan Pricilia Mutiarani

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *