Presma Berikan Solusi Untuk Sema-U

Padang, DKTV– Kebingungan Presiden Mahasiswa (Presma) dari sistem Sema-U. Nofalsyah memberikan solusi jika memang benar Sema-U ingin lakukan rapat setengah periode.

Bermula dari membuka jalan komunikasi yang dilakukan dalam bentuk rapat kerja bersama dan rapat koordinasi. Contohnya, rapat kerja yang di jadwalkan dalam sebulan sekali.

“Misalnya minggu pertama dengan Menteri pendidikan, minggu keduanya dengan menteri Hukum dan HAM dan minggu ke-3 nya dengan menteri dalam negeri,” ucapnya kepada wartawan DKTV.

Hal perlu penerapan sebagai landasan dari setiap kegiatan yang telah selesai pelaksanaannya dapat menjadi laporan Dema-U kepada Sema-U.

Sehingga Sema-U bagian pengawasan mendapatkan bahan saat ada kegiatan dan juga ada rapat yang Dema-U lakukan itu tidak terlaksanakan. Itulah yang menjadi bahan saat evaluasi nanti.

Nofalsyah beranggapan, jika seandainya hal tersebut tidak dilakukan. Secara otomatis, tiba-tiba ingin mengadakan rapat evaluasi. Tentunya Sema-U tidak mempunyai bahan.

Maka dari itu, pokok yang akan Sema-U evaluas tidak mempunyai pembahasan. Tujuan hanyalah ingin menyampaikan laporan saja.

Klik Untuk Akun instagram Kaba Kampus

Kalau Dema-U hanya cukup memberikan laporan saja. Menurutnya, sudah cukup untuk
memberikan soft file atau saat rapat koordinasi bersama.

“Saya pikir cukup dengan kami memberikan soft file atau saat rapat koordinasi bersama,” sambungnya.

Nofalsyah berharap, sebagai Presma mendesak Sema-U mengenai aturan yang urgent. Jika aturan yang di kampus ada fisik dan tidak mendapatkan penjelasan sosialisasi.

Terlebih lagi, penerapan yang masih masif dan akan terus perjalanan organisasi di UIN saat ini. Adapun kekurangan ataupun kelebihan yang dimiliki masing-masing organisai tentunya hal tersebut bisa saling menutupi.

Tidak hanya itu, dalam berorganisasi sudah tentu mempunyai visi dan misi dalam memajukan organisasi di UIN sendiri.

“Kalau seandainya kita sudah punya visi dan misi yang sama tentunya kita juga punya pedoman yang sama. Jadi janganlah sampai terlambat kita memahami hal ini,” harapnya.

Wartawan: Irvan Mufadhdhal Zulis

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *