Padang, DKTV-Pada momen wisuda ke-92 di UIN Imam Bonjol Padang, salah seorang bintang aktivis kampus, Sartika, berbagi kisah inspiratifnya mengenai perjuangannya menempuh pendidikan tinggi tanpa harus merepotkan keluarga.
Mahasiswa asal Solok ini, walau hanya mengandalkan beasiswa pemerintah, dengan tekad, ketulusan, dan tanggung jawab besar, Sartika mampu menyelesaikan studi S1 dengan prestasi bintang aktivis.
Sartika menuturkan bahwa sejak awal kuliah, Tika memiliki prinsip untuk mandiri. Berasal dari keluarga dengan latar belakang sederhana, ia mengaku sangat bersyukur menerima beasiswa KIP Kuliah di UIN Imam Bonjol Padang.
Klik Untuk Follow Akun Instagram Kaba Kampus
Beasiswa ini mencakup biaya kuliah sebesar Rp6.000.000 per semester dan uang kuliah tunggal (UKT) sebesar Rp2.400.000, serta biaya hidup Rp700.000 per bulan.
Meski jumlah ini dianggap terbatas, Sartika mampu mengelola keuangannya dengan bijak, mengalokasikan untuk kebutuhan sehari-hari, biaya print, dan biaya kos.
Selama masa kuliah, Sartika berusaha menghindari bantuan finansial dari orang tua. Setiap kali libur, ia memilih pulang ke kampung halaman di Kecamatan Danau Kembar, Solok, untuk membantu ibunya bekerja di ladang.
Baca juga: Lidya Efrisari Murni: Mengukir Prestasi Tanpa Mencari Validasi
Ibunya menjadi tulang punggung keluarga setelah ayah Sartika meninggal, ketika ia masih kecil. “Ibu adalah sosok yang sangat inspiratif bagi saya. Beliau bekerja keras meskipun kondisi kesehatan sering terganggu oleh penyakit asma,” ungkap Sartika.
Dalam mengisi waktu luang, Sartika tidak pernah ragu untuk melakukan pekerjaan apapun yang halal di kampungnya. Mulai dari membantu memotong bawang, hingga pekerjaan lain yang membutuhkan tenaga tambahan, ia lakukan tanpa rasa gengsi.
Selain tekad yang kuat, Sartika selalu menjaga hubungannya dengan Allah. “Allah itu selalu ada dan menjadi sumber kekuatan bagi saya. Tantangan dalam hidup saya anggap sebagai ujian yang dapat dilalui, asalkan kita tetap berusaha dan berdoa,” ujarnya saat diwawancarai Wartawan DKTV.
Beasiswa Pascasarjana
Kini, setelah meraih gelar sarjana, Sartika memiliki harapan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S2, juga dengan semangat tanggung jawab yang sama terhadap beasiswa yang di amanahkan kepadanya.
Sartika bertekad untuk tidak hanya mengejar cita-cita akademik, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar.
Sartika ungkapkan, pengorbanan yang ia lakukan semata-mata untuk dapat membahagiakan ibunya, dan mewujudkan impian sederhana sang ibu, yaitu berkurban di Hari Raya atau menunaikan ibadah umroh.
Kisah Sartika menjadi inspirasi bagi banyak mahasiswa lainnya. Dengan segala keterbatasan, ia membuktikan bahwa kesulitan finansial bukanlah halangan untuk meraih pendidikan tinggi.
Menurutnya, fokus dan keikhlasan untuk mengejar cita-cita adalah kunci untuk bangkit dan terus melangkah meskipun dalam keterbatasan.
Wartawan : Pricilia Mutiarani dan Irvan Mufadhdhal Zulis