Gubernur FS Mengetahui Kronologis Pelecehan Seksual dan Siap Adakan Konferensi Pers

Padang (DKTV)

Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema-F) Gubernur Fakultas Syariah Rifki Al Faiz mengakui sudah mengetahui kronologis atas kasus pelecehan seksual dan jika sudah tuntas,
maka disebar melalui konferensi pers. Bahkan, Rifki juga sudah melakukan back up data dan informasi dari para aktivis, dosen, dari informan lainnya.

“Sejauh ini saya sudah tau bagaimana kronologis dan kasusnya, karena saya mempunyai back up data dan informasi dari aktivis, dosen, dari informan lainnya,” ucapnya saat diwawancarai via online oleh wartawan DKTV.

Akan tetapi, dalam waktu dekat hal itu belum diberikan informasi ataupun kronologinya. Sebab, data masih harus dijaga kerahasiaannya dan keakuratannya agar tidak terjadi penyimpangan atau pembelokan fakta dan asumsi ataupun pendapat nantinya.

Dema-F sudah bersepakat dengan para aktivis dan lainnya untuk menjaga rahasia terlebih dahulu. Sebab, Dema-F sudah berjanji berita ini akan disebarkan melalui konferensi pers nantinya.

“Kami sudah sepakat dengan para aktivis dan lainnya untuk menjaga rahasia ini. Karena kami berjanji berita ini akan disebarkan melalui konferensi pers nantinya,” sambungnya.

Namun, sebelum masalah itu tuntas informasi akan ditahan terlebih dahulu. Guna tidak bocor dan tidak terjadinya kesalahpahaman. Dema-F akan menjaga sampai nantinya boleh dipublikasikan.

“Sebelum masalah ini tuntas informasinya akan kami tahan dulu, agar nantinya tidak bocor agar tidak terbelokkan. Ini akan dijaga sampai nantinya boleh di publikasikan,” ucapnya kepada wartawan DKTV.

Dalam hal penanganan ini, melibatkan orang-orang yang memiliki super power ataupun kredibilitas dan kecakapan dalam menuntaskan kasus ini. Itupun juga menjadi kerahasiaan bagi Dema-F dalam membackup data untuk menjadi kekuatan dari promotor dalam menuntaskan kasus tersebut.

“Orang-orang yang terlibat didalam ini tidak bisa saya sebutkan satu persatu namun itu benar adanya, itu benar adanya orang yang dimaksud, sehingga akan kami selesaikan dalam proses ini,” imbuhnya.

Dema-F tidak mengharapkan gaji, pamrih dan lain sebagainya. Rifki menghimbau kepada mahasiswa. Mari bersama mengawal dan menuntaskan kasus ini, sampai tidak menjadi trauma dan wajah buruk bagi UIN Imam Bonjol sendiri.

“Niat kami ikhlas kami tulus, kali tidak mengharapkan gaji, pamrih ataupun suatu lainnya. Kami tulus untuk melaksanakan tugas pencegahan dan penanganan kasus ini, agar kita sama-sama kawal dan tuntaskan. Sehingga hal ini tidak menjadi trauma dan wajah buruk bagi Universitas kita,” jelasnya.

Dalam menuntaskan kasus ini, Rifki akan menindak tegas keras atas kejadian yang di alami para korban. Tidak hanya itu, bagi mahasiswa yang berdampak buruk kedepannya.

Tentunya, trauma yang dialami saat melakukan bimbingan, kedekatan atau segala macam dengan para dosen. Saat ini sudah menjadi tantrum yang akan menjadi virus bagi mahasiswa lainnya.

Tahapan yang dilalui oleh tim aktivis mahasiswa ialah menjaga asesmen data tentang verifikasi kepada korban. Baik dalam menampung rekap psikologis korban, dan beberapa bahan pertimbangan, yang bisa dibawa kepengadilan sebagai barang bukti.

Proses saat ini telah Dema-F berkomunikasi dengan beberapa pihak dari kalangan paling bawah hingga kalangan atas seperti Lembaga Bantuan Hukum dan beberapa aktivis terlibat dari luar.

Rifki berharap, semoga kasus ini tidak berkelanjutan agar tidak menjadi trauma dan tidak menjadi pandangan buruk dari masyarakat terhadap Universitas. Karena Universitas Islam bukan tempat pelecehan atau tidak senonoh dengan Universitas predator lainnya.

Terlebih lagi, tempat media mahasiswa memberikan informasi dapat terus mengawal data bess dan dokumentasi yang dipunyai dalam penyebaran. Dengan begitu, dapat memberikan yang terbaik baik personal branding ataupun identitas bagi Universitas itu sendiri.

“Kedepannya mahasiswa tolong kawal kasus ini tolong jaga aib kita bersama ini. Tolong bangun kekuatan super Power kita dalam koridor-koridor,”tuturnya.

Wartawan: Pricilia Mutiarani dan Pajri Husnul Hotima

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *