Padang, DKTV- Pelaksanaan pembukaan Sumarak Teater 1 di Gedung J, Kampus lll, UIN Imam Bonjol Padang berlangsung meriah, pada Jum’at (15/11).
Acara menghadirkan tiga pemateri luar biasa yang mengetahui wawasan tentang dunia teater. Tak hanya itu, tim UKM Teater dari Universitas Negeri Padang, ikut memanjakan mata dan telinga para penonton di acara Sumarak.
Penampilan Musikalisasi Puisi disela pemberian materi berlangsung. Kegiatan mulai pada pukul 08.00 WIB ini yang tidak hanya dari UIN Imam Bonjol Padang.
Akan tetapi, terdapat delegasi dari berbagai Universitas lain. Hal ini tentu menunjukkan masih ada antusiasme mahasiswa terhadap seni teater.
Acara langsung dibuka oleh Wakil Rektor III UIN Imam Bonjol, Welhendri Azwar. Dalam pembukaannya, Welhendri menyampaikan pesan-pesan mendalam, terkait perkembangan kemampuan sosial dan kreativitas para mahasiswa.
“Karena memang kemampuan kecerdasan sosial di perkuliahan tidak ada di bangun, itupun hanya sekian persen,” ungkapnya.
Menurutnya, Sumarak Teater ini adalah kesempatan bagi para mahasiswa untuk menunjukkan kreativitas yang sesungguhnya.
“Dalam dunia kreativitas, Sumarak Teater ini suatu tantangan buat kita sehingga nanti teman-teman UKM Teater memang betul-betul menunjukkan kreativitas,” imbuhnya.
Namun, Welhendri juga menekankan bahwa kreativitas tetap harus memperhatikan nilai budaya dan kearifan lokal yang harus di junjung tinggi.
Menurutnya, penting agar mahasiswa tetap terikat pada identitas budaya. Meskipun, terlibat dalam dunia teater yang sarat dengan eksplorasi.
Lebih lanjut, Welhendri mengingatkan agar kreativitas dalam berteater tidak sampai menghilangkan kepribadian asli mahasiswa.
Ia berpesan, bahwa kreativitas tidak boleh membentukkarakter yang jauh dari jati diri individu itu sendiri.
“Memang teater itu sangat kreatif namun jangan sampai pula kreativitas itu menghilangkan kepribadian diri sendiri,” katanya menegaskan.
Welhendri kemudian memberikan contoh konkret, agar pesan tersebut lebih mudah . Ia menekankan bahwa, saat seseorang berperan seperti karakter yang kotor, atau berperilaku buruk. Jangan sampai sifat-sifat tersebut terbawa dalam kehidupan pribadi.
“Artinya adalah ketika pada teater kalian menggambarkan orang yang jorok atau semacamnya, jangan pula kepribadian kalian terikut seperti itu pula,” jelasnya.
Welhendri mengakhiri sambutannya dengan harapan besar, semoga agar Sumarak Teater 1 ini dapat menjadi sarana pembelajaran bagi semua peserta. Tidak hanya dari segi teknis peran, tetapi juga nilai-nilai budaya, yang harus selalu dipegang teguh.
Wartawan: Pricilia Mutiarani