Padang (DKTV)
Dalam rangka menyambut Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, perlunya peningkatan kesadaran mahasiswa dalam memilih Calon Legislatif (Caleg). Maka dari itu Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) Hukum Tata Negara (HTN) UIN IB, bakal menggelar Seminar bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Padang.
Kegiatan yang berlangsung pada 18 Oktober mendatang, tepatnya gedung J kampus lll UIN IB Padang. Peserta tidak bebankan insert alias gratis.
Memperjelas hal ini, Ketua Umum HMP HTN Azizul Hakim Idnel mengatakan, seminar diangkat berawal dari kegelisahan mahasiswa yang dijadikan sebagai alat dalam berpolitik, mahasiswa yang dipergunakan tenaganya dengan jaminan uang.
“Keresahan kami (HMP HTN) mengenai kawan kawan mahasiswa yang hanya dijadikan sebagai suatu alat untuk berpolitik, dimana kawan kawan mahasiswa itu hanya di ambil dipergunakan tenaganya atau dibodoh bodohi untuk di iming imingi dengan uang, habis itu mereka yang gampang mendapatkan suara sama dengan money politik,” ungkap Hakim.
Lanjutnya, ketika mahasiswa dimanfaatkan sebagai salah satu promotor untuk penggerak diagam kampanye. Tentunya itu sebagai salah satu alat politik. Perlu diketahui, sebagaimana ketika mahasiswa turun ke jalan atau mengumpulkan, menjadi tim sukses, mengumpulkan KTP, atau data data orang nantinya.
Maka dari itu, perlunya kesadaran mahasiswa bahwa bukan hanya sebagai pemilih. Akan tetapi bisa sebagai pengawas pemilu.
Sebagai mahasiswa juga harus memiliki gagasan yang lebih kritis dalam menghadapi berbagai fenomena pesta demokrasi nantinya, itulah sebab HMP HTN bersedia mengangkat tema ini. Guna tidak terjadi kesalahan dikalangan mahasiswa, seperti kehilangan hak pilihnya.
“HMP HTN lebih cenderung kepada hak pilih dari mahasiswa, dimana kampung masing-masing tidak hanya berdomisili di Padang, maka dari itu kadang lebih memilih Golongan Putih (Golput) karena tidak tau bagaimana pendidikan pemilihannya, nah itu yang kami maksimalkan,” sambungnya.
Dengan seminar dapat menumbuhkan kesadaran mahasiswa tetap rintangan di era pesta demokrasi. Sebab, mahasiswa merupakan Agent of Change bukan sekedar memilih tapi juga mengawasi.
“Jangan kawan kawan itu hanya di posisikan sebagai pemilih yang bisa dibeli hak suaranya, tapi kawan kawan mahasiswa sebagai Agent of Change itu juga bisa mengawasi bagaimana berjalannya ke Pemilihan nantinya,” ungkap sang Ketua Umum.
Lanjutnya, walaupun ada beberapa mahasiswa yang bergabung di dunia politik. Akan tetapi tentunya harus bisa memformulasikan bagaimana ataupun feedback yang didapatkan. Perlu diingat, partai politik itu memberikan pendidikan politik bukan memperalat mahasiswa.
“jika kawan kawan gabung ke partai politik itu silahkan dan belum tentu kawan itu dijadikan alat, tapi ada kemungkinan,” tangkasnya.
Ketum HMP HTN Hakim menghimbau, kepada mahasiswa agar lebih peduli akan bagaimana haknya, yang akan membawa masa depan negara ke arah yang lebih baik. Oleh karena itu, HMP HTN mendatangkan pemateri Atika dan Arianto (divisi sosialisasi dan data) KPU Padang.
“Mengapa saya mengundang dan yang datang itu adalah buk Atika Dan pak Arianto, itu adalah divisi sosialisasi dan data. Nah bapak itu dan ibuk itu yang akan menyampaikan nantinya,” ungkapnya pada saat wawancara via online oleh tim DKTV.
Ia juga menyampaikan, peserta ditargetkan sebanyak 200 orang, dan kemudian nantinya akan dilanjutkan acara selanjutnya mengenai tentang pemilu.
“Awalnya saya punya target itu 500 orang karena banyak dari kawan kawan itu lagi UTS dan kemungkinan itu banyak yang tidak hadir jadi tadi saya kurangin targetnya itu sekitar 200 orang,” tangkapnya.
Hakim berharap, semoga acara dapat berjalan dengan lancar dan banyak pesertanya. Serta yang paling penting dapat meningkatkan kesadaran mahasiswa akan pentingnya memiliki nilai jual yang lebih dari hanya di bayar dengan uang.
“Mahasiswa merupakan mesin penggerak bangsa ini jika bukan kita yg memulai lantas siapa lagi,” tutupnya.
Wartawan : Irvan Mufadhdhal Zulis dan Roihan Fadhil