Membentuk ASN Yang Profesionalisme dan Bermoderasi Agama

Padang (DKTV)

Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian agama (Kemenag) melaksanakan ujian pelaksanaan Computer Assisted Test (CAT) yang dilaksanakan di Aula Auditorium Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol (IB) Padang, pada Selasa (27/12).

Kegiatan ini akan dibuka secara resmi via online oleh menteri agama Yaqut Cholil Qoumas. Kegiatan dilaksanakan di beberapa lokasi dan Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang menjadi salah satu titik pusat pelaksanaannya.

Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk penyusunan Indeks Profesionalisme dan Moderasi Beragama (IPMB) bagi seluruh ASN Kementerian Agama secara serentak, berbasis lokasi tingkat kabupaten dan kota.

Koordinator kepegawaian UIN IB Yasmelly Zarti mengatakan, acara ini merupakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM) Kemenag tahun 2020-2024 untuk mengukur Indeks Profesionalisme dan Moderasi Beragama (IPMB) seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ada di Indonesia.

Lanjutnya, kegiatan ini dilaksanakan pertama kali pada tahun 2022 oleh kemenag untuk mencapai rekor MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia, dengan empat sesi dan hanya dilaksanakan di pusat-pusat tertentu.

“Dari hasil pilihan tiap pelaksanaan CAT IPMB tahun tahun 2022, para peserta terhitung ada 510 orang yang akan melaksanakan tes di Aula Auditorium UIN IB Padang. Dari total jumlah peserta itu akan terbagi dalam 4 sesi,” ujar koordinator tersebut.

Ia juga menyampaikan terdapat empat sesi yang dijadwalkan dari panitia pusat dimulai dari sesi 1 jam 08.00 wib, lanjut sesi 2 jam 10.00 wib, sesi 3 jam 13.00 wib dan terakhir sesi 4 jam 15.00 wib. Setiap sesi diberi waktu selama 90 menit pengerjaan soal.

RPJM ini wajib di ikuti oleh seluruh ASN yang dibawah naungan Kementerian Agama termasuk untuk pimpinan tetapi dilaksanakan pada sesi yang berbeda. “Kepanitiaan kita yang di UIN IB langsung dibawah kendali Rektor sendiri dan pegawai ASN dari UIN IB,” ungkapnya.

Kendati demikian ia menjelaskan bahwa, untuk persiapan panitia terlebih dahulu mengkoordinasikan para peserta dan diharuskan menginstal safe exam browser. Namun masih banyak peserta yang tidak siap dengan perangkat yang sudah terinstal secara sempurna.

Yasmelly berharap, dengan diadakannya tes ini dapat membentuk ASN yang lebih berpikiran moderat untuk tidak ekstrim baik ke kiri maupun ke kanan dan mampu menjadi abdi negara yang mampu menuntun bangsa.

Sementara itu peserta ujian ASN Muhammad Taufik mengatakan, dalam konteks dinamika yang terjadi sekarang di Indonesia mengenai persoalan radikalisme dan toleransi tidak hanya mengejala pada masyarakat tapi juga pada ASN.

Sambungnya, ASN sebagai aparatur negara harusnya menjadi teladan dan cerminan dari sikap seperti itu. Jika masyarakat terjangkit persoalan radikalisme dan toleransi yang menurut kita tanggung jawab terbesar itu ada di ASN kemenag, maka itu akan menjadi salah satu dinding sektor untuk membangun Indonesia yang lebih baik dan lebih toleransi.

Taufik berharap, dengan bagian dari survei kementerian agama ini dapat memetakan indeks kepersionalitas dan tanggung jawab ASN dalam moderasi keagamaan. (Bib)

Wartawan: Asifa Rahma Dini (Mg), Annisa Mardiah Fajrika (Mg)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *