Padang (DKTV)
Perlunya kecerdasan dalam memilih pemimpin, 14 Februari mendatang merupakan hari pesta demokrasi dalam memenuhi hak-hak politik dalam memilih. Sebab, yang dipilih merupakan orang yang akan mengatur norma hukum dan UUD baik Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) bahkan Presiden.
Demikian penyampaian Pengawasan KPU Kota Padang Amid Muttaqin, saat Seminar Nasional dengan tema “Peran Mahasiswa Dalam Rangka Menyambut Pesta Demokrasi 2024” yang digelar oleh Ikatan Mahasiswa Pemuda Pelajar Pesisir Selatan (IMPPS) di Gedung J, Kampus lll UIN Imam Bonjol (IB) Padang.
Lanjutnya, nantinya setiap peserta akan memilih tujuh jabatan baik eksekutif maupun legislatif, baik dari Presiden sampai kepala daerah. Namun, bagaimana peran mahasiswa dalam pesta demokrasi?.
Ia juga menyebutkan, sebagai mahasiswa harus pandai dan cerdas dalam menggunakan hak suara terhadap pemimpin yang dipilihnya. Tercatat empat langkah cerdas dalam memilih.
Pertama, pastikan terdaftar sebagai pemilih. “Kalau sudah memenuhi syarat-syarat dalam memilih, perlunya melihat kepastian dalam pemilihan di cekDPTonline.kou.go.id.”
Kedua, tidak mengkonsumsi informasi Hoax. “Pentingnya berfikir kristis, analisis dan Rasional, agar bisa mengkonsumsi informasi benar dan salah. Cek di infopemilu.kou.go.id.”
Ketiga, mengkawal hasil pemilihan. “Dengan pelaksanaan pemilu dilakukan secara adil tanpa kecurangan. Kemudian, melihat hasil pemilihan di desa/kelurahan.”
Keempat, jangan mudah terbawa perasaan. “Kalau melihat kecurangan silahkan diselesaikan secara formal. “
Tidak hanya itu, jika nanti pada saat memilih berada ditempat lain. Silahkan mengurus hak milihnya untuk pindah ke tempat lain di tempat KPU terdekat.
Dalam kesempatan ini, Dewan Perwakilan Daerah (DPD-RI) Alirman Sori menyampaikan, 14 Februari merupakan momentum untuk merauk demokrasi yang berkualitas, itulah tantangannya. Rakyat diberikan tiket untuk memilih kedaulatan dalam memilih.
Lanjutnya, bagi yang memilih Golongan Putih (Golput) yang tidak menggunakan hak pilihnya maka rusaklah demokrasi Bangsa. Hal tersebut sesuai dengan Pancasila Sila ke-lima. Sebab, demokrasi Pancasila perlu dikaitkan dengan pemilu 2024.
“Mari bersama meluangkan waktu dan menyempatkan dalam menggunakan hak politik, yang tidak menggunakan hak politik, sungguh telah merusak demokrasi!. Mari sempatkan waktunya dan luangkan waktunya mari gunakan hak politik,” tutupnya saat mempaparkan materinya.
Senada dengan itu, Aktivis Kabupaten Pesisir Selatan, Uni Vega Handayani, mahasiswa memiliki peran penting mahasiswa dalam pesta demokrasi. Tentunya, mahasiswa dituntut untuk harus berfikir kritis. Kemudian, perlunya kontrol sosial sesaat panas demokrasi.
Lanjutnya, sebagai mahasiswa harus terus menjaga nama baik lingkungan dan sikap, hingga dapat memberikan peningkatan sebagai penerus bangsa.
Kritis, wawasan dan skil sangatlah perlu. Akan tetapi hal yang mendasari ialah ilmu. “Apa gunanya kita kritisi, berwawasan tapi kita kurang ilmu,” ucapnya kepada audiens.
Ia juga menyebutkan, selaku generasi Z perlu menyambut pesta demokrasi. Dengan menentukan pemimpin apa yang dibutuhkan oleh bangsa dan berada ditengah-tengah masyarakat. “Kita harus terus mengawal siapa pemimpin yang terpilih!,” sambungnya.
Tambahnya, kewajiban sebagai mahasiswa harus ikut andil dengan menggunakan hak suara untuk lima tahun kedepannya berdasarkan keyakinan. Guna memastikan pemilu yang bersih, berkualitas, dan damai dan sejahtera.
Wartawan: Irvan Mufadhdhal Zulis