Perdana, SeIBa Fest Hadirkan Lomba Panahan

Padang-DKTV– Event Sepekan Berkreasi Bersama (seIBa) Internasional Festival menghadirkan pertandingan olahraga panahan di samping Rektorat, pada Selasa (24/08).

Perlombaan panahan mendapatkan antusias dari berbagai peserta dan pihak kampus. Salah satu panitia acara Mikel Fahri menyampaikan persiapkan yang dilakukan sudah matang selama beberapa minggu sebelum festival.

Bermula dengan mematikan tempat yang tepat untuk menggelar lomba. Meskipun, sempat terkendala sulitnya mencari tenda yang baru. Akan tetapi, dapat di atas beberapa jam sebelum acara dimulai.

Sistem pertandingan terbagi menjadi dua kategori baik putra dan putri. Berawal dalam menyaring peserta hingga tersisa delapan besar. Lalu, di berlakukan sistem eliminasi dalam menentukan juara satu, dua, dan tiga.

Klik Follow Akun Instagram Kaba Kampus

Selain itu, untuk melanjutkan para pemenang di ajang lain masih belum ada informasi resmi.
Juri lomba panahan Adya Jhonson Candra menjelaskan bahwa sistem penilaian menggunakan kelas barebow dengan enam rambahan setiap sesi.

Berdasarkan hasil akumulasi dari setiap rambahan. Itulah menjadi penentu peserta yang akan maju ke babak aduan hingga perempat final. Setelah itulah pemenang dapat di tentukan.

“Pertandingan ini kita memakai kelas berebow, penilaiannya menggunakan sistem kualifikasi dan eliminasi, dengan enam rambahan. Setiap rambahan menembakkan anak panah jadi itu satu sesi” katanya kepada wartawan DKTV.

Adya Jhonson Candra mengapresiasi kampus UIN Imam Bonjol Padang sudah mampu dan berani menjadi pionir dalam mengembangkan olahraga panahan di kampus Islam.

Meskipun demikian, Adya menyoroti perlunya pengembangan sarana prasarana agar pertandingan bisa mencakup kategori lain seperti hoursebow dan panahan tradisional.

Salah satu peserta berasal dari Fakultas Syariah Nilta Warezki Heldama mengungkapkan rasa bangga dan senangnya bisa mengikuti lomba panahan pertama di UIN.

Meskipun, persiapannya baru di mulai sehari sebelum lomba. Nilta yang sudah mengenal dunia panahan sejak MTS dan sudah merasakan tantangan dalam dunia panahan.

Sebab, tentunya harus beradaptasi dengan kategori barebow yang berbeda dari busur tradisional yang biasa di gunakan.

“Kalau untuk mengikuti, saya sudah sering tapi itu yang hoursebow, nah kalau untuk barebow ini kali pertama saya mengikutinya,” ucapnya kepada wartawan DKTV.

Nilta berharap, semoga munculnya peserta dan panitia dari UIN Imam Bonjol Padang. Tentunya dapat segera meresmikan UKM Panahan. Sehingga bakat-bakat mahasiswa di bidang ini dapat lebih terarah.

Sehingga UIN Imam Bonjol sapa mencetak atlet-atlet panahan, baik di tingkat nasional maupun internasional nantinya.

Wartawan: Ranti Sadira dan Pricilia Mutiarani

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *