Tiada Pungut Biaya, Makan Siang Maba Saat PBAK Tersedia!, Benarkah?

Padang (DKTV)

Perencanaan ketiadaan makan PBAK bagi Mahasiswa Baru masih belum menemukan titik pasti. Pasalnya, perencanaan tersebut menimbulkan beberapa pernyataan kontra. Sehingga untuk mengantisipasi sesuatu yang tidak di inginkan beberapa fakultas sudah menyusun rencana.

Sebelumnya, Wakil Dekan (WD) III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Davy Hendri sudah mengeluarkan kebijakan untuk memangkas waktu pelaksanaan PBAK pada hari ketiga dan keempat. Hal ini sebagai bentuk menindaklanjuti jika perencanaan tersebut terlaksanakan.

Dalam hasil wawancara tersebut, Davy Hendri juga mengatakan bahwasanya Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) juga sudah merencanakan suatu kebijakan. Kalau makan siang saat PBAK bagi Maba memang tidak disediakan.

“Mungkin saya dengar juga dari WD III Adab beliau akan memungut biaya dari para maba sebesar 10 ribu untuk makan siang dan itu akan disampaikan pada saat gladi resik, supaya tidak di tuduh sebagai pungutan liar juga,” sebutnya Davy saat diwawancarai oleh wartawan DKTV di kantin FEBI, pada Sabtu (21/06).

Hal demikian dibenarkan oleh Gubernur FAH Muhammad Royhan Satria Malik saat dihubungi oleh wartawan DKTV. Ia mengatakan, bahwasanya perencanaan tersebut memang adanya untuk meminta biaya kepada Maba.

Namun, terhalang dari regulasi kampus bahwasanya larangan dalam pemungutan biaya. Sehingga diskusikan dengan WD III FAH untuk mencari solusi baru. Pada akhir lahir sebuah keputusan tidak jadinya pemungutan biaya kepada Maba.

“Sebenarnya dalam rencananya memang ada terencana untuk meminta biaya. Namun, karena memang regulasi dari kampus tidak membolehkan kita memungut biaya. Maka kemaren sempat juga berdiskusi dengan WD lll bahwasanya, tidak jadi untuk memungut biaya ke Mahasiswa Baru,” ucapnya saat diwawancarai via online oleh wartawan DKTV.

Lanjutnya, sehingga menimbulkan usulan untuk memangkas waktu dari kegiatan PBAK. Hanya cukup sampai Jam 12 siang saja. Akan tetapi, hal tersebut belum bisa dipastikan disebabkan kepengurusan Dema sudah diberikan kepada Penanggung Jawab Sementara (PJS).

Sementara itu, WD III FAH Danil Chaniago menyampaikan, perencanaan pemungutan biaya tersebut bukan batal. Melainkan memang tidak adanya perencanaan tersebut. Mungkin informasi tersebut bersifat keliru.

“Bukan batal, perencanaan itu memang tidak ada. Mungkin info yang sampai ke penyebar berita keliru atas dia tidak menerima langsung dari saya,” sebutnya saat diwawancarai via online oleh wartawan DKTV.

Lanjutnya, semua Maba mendapatkan konsumsi selama mengikuti PBAK. Hal ini sudah disampaikan saat rapat panitia PBAK pada hari Rabu lalu.

“Semula memang begitu. Tapi kemudian diralat semua Maba mendapatkan konsumsi selama mengikuti PBAK. hal ini disampaikan pada rapat panitia PBAK hari Rabu,” sambungnya.

Ia juga mengatakan, sebaiknya mengkonfirmasi kepada bagian Akademik UIN mengenai hal ini.

Namun, Ketua Panitia Teknis PBAK Bima Arisetio menyampaikan nasi untuk Maba masih belum menemukan titik terang dari kelanjutan perencanaan tersebut. Sebab, perencanaan tersebut merupakan urusan dari pihak panitia penyelenggara.

“Kalau untuk nasi ini masih abu-abu sih, belum bisa juga dipastikan entah itu adanya target konsumsi untuk Maba atau belum juga belum bisa dipastikan karena itu panitia penyelenggara yang ngurus itu,” ucapnya saat ditanya oleh wartawan DKTV.

Wartawan: Irvan Mufadhdhal Zulis

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *