Padang (DKTV)
Dalam mempersiapkan perkembangan Kewirausahaan dan karir mahasiswa kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol (IB) Padang. Unit Pelaksana Tugas (UPT) Perkembangan Kewirausahaan Karir (PKK) UIN IB bakal melaksanakan pembekalan study lanjut pada tanggal 23 sampai 25 Februari mendatang.
Kegiatan ini bertujuan untuk mencari mahasiswa yang memiliki potensi dan punya keinginan untuk membekali diri. Serta dapat mempersiapkan diri dalam melanjutkan studi kedepannya. Dengan rancangan khusus bagi mahasiswa semester dua dan empat yang memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 3.5 sebagai persyaratan pertama.
Tidak hanya itu, penyebab mahasiswa hanya dibatasi semester dua dan empat. Dikarenakan mahasiswa dapat memiliki waktu untuk mempersiapkan dirinya menuju studi S2 apapun itu, level Magister/Master.
Terlebih lagi, mahasiswa yang memiliki minat dalam melanjutkan studi di luar negeri, namun memiliki batasan dari segi bahasa. Oleh karena itu, pembekalan dilaksanakan guna memperbaiki kemampuan bahasa. Khususnya, bahasa asing yang memiliki rentang waktu cukup.
Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua UPT PKK Winbaktianur, M.A. Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan bahwasanya, ada sebanyak 404 mahasiswa yang mendaftar. Akan tetapi, hanya 370 lebih yang mendapatkan kelulusan administrasi.
Terdapat beberapa peserta yang gugur administrasi. Sebab, dibawah IPK yang telah ditentukan. “Kenapa IPK nya kita batasi, karena biasanya beberapa kampus dan Lembaga donor untuk beasiswa itu mensyaratkan IPK minimal itu berapa, jadi kita batasi,” ungkapnya dihadapan wartawan DKTV.
Lanjutnya, seleksi disambung dengan tahapan wawancara yang memakan waktu dua hari. Sebanyak 180 lebih mahasiswa melakukan tahapan wawancara dihari pertama (19/02/2024). Sedangkan, sekitar 190 orang akan dilanjutkan pada hari kedua.
Saat tahapan wawancara, calon peserta secara nilai harus mendapatkan IPK diatas 3.5 . Lalu, calon peserta harus memiliki keinginan kuat dalam melanjutkan studi. Tidak cukup hanya sekedar mengikuti dan mencari pengalaman.
“Jika tidak karena kita bekali uang negara sekian banyak / uang kampus kita sekian banyak ternyata mereka hanya ingin sekedar mengikuti, cari pengalaman, tidak!,” tegasnya.
Rancangan khusus ini dapat melahirkan mahasiswa tiga atau empat tahun kedepan yang dapat menembus beasiswa dalam negeri / luar negeri.
Sampai saat ini wawancara dihari pertama berjalan dengan baik. Sebab, pendaftaran dibuka kurang lebih satu minggu dan pendaftar lebih dari 400.
Nantinya, peserta yang diluluskan hanya 50 orang saja dan akan melakukan kegiatan selama tiga hari dua malam di Hotel Grand Zuri Padang. Saat kegiatan berlangsung
peserta akan mendapatkan biaya akomodasi dan uang harian serta transportasi.
Ia juga menjelaskan, program ini dilaksanakan dalam bentuk seminar yang akan diisi oleh pembicara mantan penerima beasiswa luar negeri seperti, beasiswa LPDP. Metode acara ialah mendengarkan dan diskusi.
“Misalnya mereka ingin ambil beasiswa LPDP ke Australia, kebetulan salah satu pembicara adalah Jebolan dari penerima LPDP dengan tujuan Australia,” sambungnya.
Lanjutnya, mahasiswa dapat berdiskusi terhadap apa yang perlu disiapkan baik IELTS ataupun TOAFL. Selain itu, bisa juga dari segi kehidupannya disana. Maka dari itu, tidak bisa dipungkiri bahwa mahasiswa UIN IB dapat lolos ke beasiswa yang ternama.
“Tidak bisa di pungkiri belum ada mahariswa kita yang tembus di LPDP. Meskipun ada, akan tetapi kuota tersedia banyak, tapi daya saing lulusan kita kurang,” ungkap Winbaktianur.
Winbaktianur berharap, semoga diantara yang terpilih nantinya dapat memiliki motivasi yang semakin kuat dalam keinginannya untuk melanjutkan studi.
Tentunya, dapat terlihat dari sikapnya, mungkin dalam mempersiapkan bahasa, TPA, ataupun memperbaiki dan memulai serta mencari-cari informasi mengenai melanjutkan studi ke kampus selanjutnya. (ca)
Wartawan : Irvan Mufadhdhal Zulis dan Nur Azizah Dinni Putri