Padang, (DKTV) – Pusat Mitigasi Bencana Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang melaksanakan sosialisasi program kerja pusat mitigasi bencana UIN Imam Bonjol, pada (25/11) di Ruang Auditorium FUSA, kampus lll Sungai Bangek.
Kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan program-program mitigasi bencana kepada seluruh civitas akademika UIN Imam Bonjol. Kepala Pusat Mitigasi Bencana UIN, Drs. Murisal menjelaskan bahwa sosialisasi ini menjadi langkah penting dalam meminimalkan dampak bencana yang selalu mengintai.
Apalagi kampus sungai bangek merupakan bangunan baru, dan kampus ini masih dalam tahap awal pengembangan sistem mitigasi.
“Saat ini, kampus kita masih dalam tahap awal pengembangan sistem mitigasi. Rambu-rambu kebencanaan masih belum ada, hingga koordinasi evakuasi belum ada. hal itulah yang sedang kita upayakan,” jelasnya kepada wartawan DKTV.
Untuk sekarang, sosialisasi ini melibatkan mahasiswa dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang peduli terhadap isu bencana alam. Selanjutnya, program ini akan dapat terus meluas untuk menyasar dosen, pegawai, dan seluruh elemen kampus.
“Sekarang ini sosialisasi masih untuk mahasiswa, supaya mereka peduli dan tahu cara menyelamatkan diri saat bencana terjadi.” tambahnya.
Selain membangun kesadaran, sosialisasi ini juga dapat melahirkan komunitas peduli bencana di UIN Imam Bonjol. Sehingga komunitas ini nantinya akan berperan aktif dalam sosialisasi lebih lanjut dan terjun langsung sebagai relawan saat bencana terjadi.
Langkah awal ini menjadi tonggak penting bagi UIN Imam Bonjol dalam membangun budaya kesiapsiagaan bencana. Demi melindungi mahasiswa, dosen, dan masyarakat dari risiko bencana yang tak terduga.
Dalam jangka panjang, UIN Imam Bonjol bercita-cita menjadi kampus tangguh bencana. Program ini akan terintegrasi dengan pengabdian masyarakat, seperti menjadikan desa atau nagari binaan sebagai kawasan tangguh bencana.
Sebelumnya sejak Pusat Mitigasi Bencana UIN ini di bentuk yaitu pada maret 2024, lembaga ini sudah pernah mengadakan kegiatan terkait kebencanaan.
Kegiatan tersebut, seperti diskusi tentang kebencanaan nasional dengan menghadirkan pemateri dari organisasi seperti Ogami dan MDMC.
Melalui sosialisasi ini, dapat membuahkan hasil bagi seluruh civitas akademika peduli dengan bencana yang mengintai. Sehingga setiap orang memiliki persepsi yang sama bahwa musibah bisa menimpa siapa saja.
“Melalui sosialisasi kita berharap seluruh civitas kampus baik mahasiswa, dosen, CS, hingga masyarakat peduli dengan bencana yang ada didepan mata,” tutupnya.
Wartawan : Pajri Husnul Hotima