Pengukuhan Guru Besar, Kasub Ketenagaan Direktorat Pendis: Harus Menjaga Empat Kesucian

PADANG (DKTV)

Rachman Basori, Kepala Sub. Ketenagaan Direktorat Pendidikan Agama Islam (Pendis) mengatakan pengukuhan dua guru besar Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang kali ini langsung dikukuhkan oleh Menteri Agama. Hal ini sesuai dengan peraturan Menteri Agama nomor 7 tahun 2021 tentang Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Jabatan Fungsional Dosen Jenjang Lektor Kepala dan Profesor Dalam Rumpun Ilmu Agama.

Pada kesempatan pengukuhan guru besar universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol (IB) Padang, Rachman mengatakan, menjadi guru besar bukan semata-mata kepentingan pribadi, tetapi untuk kepentingan UIN IB Padang bersama, Kamis (2/6).

Dijelaskan, untuk menghadapi tantangan persaingan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) Nasional harus meningkatkan kemampuan hingga akademi dosen. “Menjadi Rektor, Wakil Rektor, Dekan dan sebagiannya bukanlah pangkat tertiggi. Namun pangkat tertinggi itu adalah guru besar,” ujarnya.

Rachman menambahkan, untuk menjadi seorang rektor, harus siap mengawal lebih banyak guru besar. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan diantaranya, sosialisasikan sistem rektor dan guru besar kepada seluruh dosen yang ada di kampus. Kedua, melakukan pelatihan menulis jurnal akreditasi nasional sampai terbit. Ketiga, memfokuskan anggaran penelitian yang disesuaikan dengan bidang masing-masing dosen.

Lanjutnya, Rachman Menuturkan untuk 13 guru besar saat ini harus mempunyai kepedulian moral untuk membimbing dosen-dosen yang lain. “Untuk menghadapi persaingan butuh Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas terbaik,” tuturnya kepada wartawan DKTV.

Rachman berpesan kepada pimpinan UIN IB Padang, untuk menjaga empat kesucian yaitu, kesucian intelektual, kesucian finansial, kesucian biologis dan kesucian ideologis.

Dilanjutkan, kampus itu harus mempunyai Quality Control, dengan lahirnya guru besar akan menjamin kualitas kampus itu sendiri. Kepentingan guru besar untuk kampus ialah membantu meningkatkan mutu dan daya saing.

“Menurut saya di UIN percepatan perpangkatan sangat penting untuk mengahadapi persaingan global,” katanya.

Harapannya, UIN IB Padang bisa lebih bersaing secara nasional dengan PTKIN yang ada di Indonesia. “Semua guru besar yang dilahirkan sangat ideal dan berkualitas,” tutupnya.(Hps)

Wartawan : Heru Praseptian

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *