Guru Penggerak Sebagai Implementasi Mewujudkan Profil Pelajar Pancasila

PADANG (DKTV)

Mahasiswa Tadris Matematika sebagai calon guru harus mampu memahami teknologi, sebagaimana yang disampaikan Muhammad Adri Dosen Pendidikan Teknik Informatika dan Kepala Pusat Pengembangan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Universitas Negeri Padang (UNP) dalam Seminar Mahasiswa yang diselenggarakan di Aula Perpustakaan Pusat Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang.

Adri dalam penyampaiannya mengatakan, bahwa ide dari merdeka belajar ini salah satunya adalah karna adanya tantangan dunia pendidikan era disruptif atau era teknologi. Tidak semua mahasiswa jurusan Tadris Matematika ingin menjadi guru matematika, namun ada yang ingin menjadi programer, manager Bank dan lain sebagainya.

“Dan itu harus di hantarkan dengan tepat dan baik, oleh karena itu mahasiswa di bolehkan untuk lima semester di prodi dan jurusannya, tiga semester diprodi jurusan lain atau kampus lain dan satu semester turun kemasyarakat,” ujarnya.

Kemudian, salah satu yang harus di kuasai oleh mahasiswa adalah dalam bidang kewirausahaan dan level tertinggi dari wirausaha yaitu ketika anda yang berpikir dan orang lain yang bekerja.

Tambahnya, sumber belajar bukan hanya dari guru dan dosen namun bisa melalui teknologi sekarang. Mahasiswa sebagai calon guru nantinya harus bisa memahami teknologi. Ketika teknologi itu dipakai oleh orang yang tidak pandai menggunakannya maka itu tidak akan memberikan manfaat apapun. Untuk mahasiswa jurusan matematika ketika nantinya tidak mengerti dengan teknologi digital maka dia akan menjadi guru yang tidak di dengar oleh muridnya atau mahasiswanya.

Lanjutnya, merdeka belajar adalah konsep yang dibuat agar mahasiswa bisa mendalami minat dan bakatnya masing-masing. Ada tiga unsur pendidikan yaitu adanya sinergi, inovasi dan kreativitas. Di sekolah ada dua program yaitu program sekolah penggerak dan program Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pusat keunggulan.

Sekolah penggerak adalah untuk mewujudkan visi pendidikan Indonesia, maka guru pada sekolah penggerak harus diseleksi dengan baik agar bisa mewujudkan pendidikan yang baik. Program sekolah penggerak ini merupakan penyempurnaan program transformasi sebelumnya.

“Guru penggerak adalah pemimpin pembelajaran yang mendorong untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid serta menjadi teladan dan agen tranformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila,” tutupnya.(mlti)

Wartawan : Akbar dan Habib

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *