LKM Bentuk Pemimpin yang Baik Bagi Diri Sendiri dan Orang Lain

PADANG (DKTV)

Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK), Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol (IB) Padang, adakan seminar Latihan Kepemimpinan Menengah (LKM) yang digelar di Gedung FDIK, Sabtu (16/10).

Seminar dihadiri oleh Dekan FDIK Wakidul Kohar, Ketua Dema FDIK Husain Sikumbang, hadir sebagai pemateri Irman Shaleh Nasution dan Aidil Hikmah

Irman Shaleh selaku pemateri yang membahas tentang unsur-unsur persidangan dalam kegiatan organisasi mengatakan, pentingnya menjadi pemimpin yang harus menumbuhkan dan melatih diri menjadi seorang pemimpin.”karena semua orang akan menjadi pemimpin baik pemimpin bagi diri sendiri, orang lain, organisasi fakultas ataupun bangsa dan negara,” ucapnya.

Ditambahkan, pada hakekatnya seluruh pemuda hari ini adalah pemimpin bagi masa depan.

“suatu bangsa harus terampil mempelajari ilmu kepemimpinan agar ilmu yang kita dapatkan hari ini berguna bagi kita di masa depan,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Aidil Hikmah menyampaikan, teori kepemimpinan diantaranya adalah faktor genetik atau keturunan, kedua faktor sosial sosial yang membentuk jiwa seorang pemimpin itu adalah dari lingkungannya sendiri, ketiga yaitu ekologi atau gabungan dari teori keduanya dipengaruhi oleh genetika keturunan dan ditambah lagi adanya faktor lingkungan.

Ditambahkan, tipe-tipe pemimpin yaitu, pertama otoriter atau kecenderungan pada sifat disiplin.
“kecenderungan pada suatu keputusan sebagai pemimpin kita harus memutuskan suatu perkara dengan adil bukan hanya melihat dari satu sudut pandang yang benar saja,” katanya.

Kedua adalah Demokratis yaitu kecenderungan meminta tanggapan dari anggota apakah dari suatu keputusan tersebut bisa diterima secara logis atau tidak. Serta ketiga, lazsfor dimana meminta mengambil keputusan dari anggota.

“Kecenderungan kepada kemarahan dimana jika seorang pemimpin tidak menemukan suatu titik dalam keputusan sebaiknya tidak diperlukan adanya amarah. Karena pada dasarnya saat pengambilan keputusan itu harus didasarkan pada kesepakatan bukan pada amarah dan keegoisan sendiri,” Tutupnya. (wldn)

Wartawan: Yulmiati (Mg), Ora Madona (Mg), Serlina Fatma (Mg), Ulfa Assegaf (Mg), Fadlan (Mg)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *