Gali Potensi Mahasiswa, Harus Dibekali Kemampuan Untuk Berkarya

PADANG (DKTV)

Mahasiswa FUSA memiliki potensi-potensi yang mumpuni dibidang ilmiah, namun pada saat ini belum ada wadah bagi mahasiswa- mahasiswa tersebut sebagai tempat menampung kemampuannya.

Demikian penyampaian Dekan FUSA Andri Ashodi pada kegiatan “Pelatihan Bina Karya Tulis Ilmiah” yang diselenggarakan di Aula Dekanat lantai 2 UIN IB Padang, pada Rabu (16/11)

Tidak hanya itu Andri Ashodi juga menambahkan bahwa, dari pelatihan bina karya tulis ilmiah ini bisa menggali potensi-potensi dari mahasiswa.

Andri Ashodi berharap semoga peserta peserta yang mengikuti pelatihan bina karya tulis ilmiah ini bisa menjadi wadah dan menampung potensi potensi dari mahasiswa yang lain.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) FUSA ini dihadiri oleh Dekan FUSA Andri Ashodi, WD III Eliana Siregar, ketua SEMA, ketua DEMA dan narasumber yang didatangkan dari UIN Sunan Gunung Jati, Bandung.

Pelatihan berlangsung selama 3 hari, dari tanggal 16-18 November dengan tema “Peran Generasi Z untuk Mewujudkan FUSA Bersinar dengan Karya Ilmiah di Era Revolusi 5.0”

Senada dengan itu Eliana Siregar juga memberikan tanggapannya, yaitu kegiatan ini sebenarnya harus dikembangkan secara terus menerus kedepannya agar gairah ilmu pengetahuan di kampus kita selalu dinamis dan pemikiran kita pun diperkenalkan ke khalayak ramai.

Tambahnya, ilmu itu berkembang dari hasil penelitian lalu dipublish, bahkan gagasan-gagasan mahasiswa yang memberikan kontribusi terhadap persoalan yang dihadapi dalam masyarakat juga dipublikasikan.

“Menulis juga mengukir nama, kita mengenal tokoh-tokoh besar islam dimasa lalu karena kita membaca karya mereka dan kita membaca pikiran mereka yang ditulis oleh orang lain,” ucap WD lll tersebut.

Eliana juga menambahkan bahwa, Kalau k mau melintasi sejarah dunia, menulislah. Karena generasi selanjutnya akan mengenal hal sekarang lewat tulisan tulisan. warisan intelektual yang paling berharga itu adalah karya tulis.

Eliana berharap dari setiap upaya yang telah kita lakukan, mudah-mudahan mahasiswa FUSA mempunyai modal dasar dibidang karya tulis ilmiah ini serta memiliki mindset yang berbeda dari sebelumnya.

Sebagai pemateri yang diundang Busro dalam penyampaian materinya mempernatanyakan jumlah karya mahasiswa yang sudah diterbitkan. Tidak hanya dosen dan aktifitas akademik yang dipertanyakan dalam akreditasi, seorang mahasiswa juga dipertanyakan.

“Maka dari itu di ambilah materi ini untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut,” ujar Busro dalam paparan materinya tersebut.

Lanjutnya lagi, Seorang mahasiswa harus dibekali, jangan tiba-tiba hanya ditagih pencapaian tanpa dibekali kemampuan untuk membuat sebuah karya.

Disampin itu ketua panitia pelatihan bina karya tulis ilmiah Ihza Mahendra juga mengungkapkan perasaan senangnya karna fakultas bisa memberikan peluang serta wadah bagi mahasiswa yang memiliki potensi di karya tulis ilmiah .

Ihza berharap, semoga dengan kegiatan ini teman-teman mahasiswa dapat mengembangkan kemampuan mereka dalam berkarya, sehingga dapat mensharing pengetahuan tersebut ke fakultas lain.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) FUSA ini dihadiri oleh Dekan FUSA Andri Ashodi, WD III Eliana Siregar, ketua SEMA, ketua DEMA dan narasumber yang didatangkan dari UIN Sunan Gunung Jati, Bandung.

Pelatihan berlangsung selama 3 hari, dari tanggal 16-18 November dengan tema “Peran Generasi Z untuk Mewujudkan FUSA Bersinar dengan Karya Ilmiah di Era Revolusi 5.0”. (Hbr)

Wartawan: Sifa Rahma Dini (Mg), Regina Maharani (Mg)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *