PADANG (DKTV)
Aksi unjuk rasa hari kedua Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol (IB) Padang, Presiden Mahasiswa (Presma-U) menyampaikan 18 tuntutan yang diterima langsung oleh Rektor.
Pada hari ini, Kamis (24/11) Rektor UIN Imam Bonjol (IB) Padang, Prof. Dr. Hj. Martin Kustati, M.Pd, didampingi Wakil Rektor I, Yasrul Huda, Ph.D, Wakil Rektor III, Welhendri Azwar, S.Ag. M.Si, Ph.D datang menghadiri aksi unjuk rasa mahasiswa.
Presma UIN IB, Nopalion menyampaikan 18 tuntutan yang diterima oleh Rektor diiantaranya, mengenai transparansi laporan keuangan kampus tahun 2020/2021, penggunaan bus kampus dan auditorium untuk kegiatan mahasiswa, top komersialisasi pendidikan, penetapan UKT agar tepat sasaran, tindak tegas dosen yang tidak profesional terkait pemberian nilai.
Lanjutnya, evaluasi dosen-dosen yang lanjut usia, terapkan UKT 50 persen bagi mahasiswa yang sedang menyelesaikan karya ilmiah, penglibatan Ormawa fakultas dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/ Lembaga (RKA-KL), lengkapi fasilitas Kampus tiga Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK) dan Fakultas SAINTEK dalam waktu satu bulan.
“Mengesahkan SATGAS PTKS, berikan solusi terbaik bagi mahasiswa yang tidak bisa membayar UKT, kemabalikan uang Mahasiswa Baru yang ikut tes NAPZA di UIN imam Bonjol Padang dan berikan fasilitas yang layak kepada masing masing fakultas dan perbaikan jalan di kampus 3 UIN imam Bonjol Padang,” ucapnya.
Menanggapi tuntutan itu Rektor UIN IB Padang, Martin Kustati menyatakan, Hal ini sudah menjadi kewajiban bagi sebagai pimpinan untuk mendengar berbagai keluhan dan mencari solusi bersama-sama.
“Tim kerja akademik yang saya bentuk mulai dari Wakil Rektor sampai kepada sektretaris prodi adalah tim kerja yang semuanya di kerahkan untuk menindaklanjuti berbagai persoalan-persoalan yang ada atau tuntutan dari mahasiswa yang harus di selesaikan,” tuturnya.
Diantara 18 tuntutan unjuk rasa tersebut Rektor UIN Imam Bonjol Padang, telah mencari solusi untuk menyelesaikan satu per satu permasalahan. (Bib)
Wartawan: Asifa Rahma Dini (Mg), Regina Maharani (Mg)
