UKM Tapak Suci UIN IB Utus 15 Kontingen Kejurda

PADANG (DKTV)

Dalam upaya meningkatkan prestasi olahraga di Sumbar, khususnya tapak suci maka harus dilakukan pertandingan sehingga bisa menjadi Barometer dalam mendapatkan atlet – atlet potensial yang nantinya akan meraih prestasi pada ajang Nasional maupun Internasional.

Demikian penyampaian Walikota Payakumbuh Rida Ananda dalam pembukaan Kejurda Tapak Suci yang dilaksanakan di Payakumbuh, Sumatera Barat (Sumbar), Jum’at (24/12).

Dalam sambutannya ini Rida Ananda juga menjelaskan bahwa, hal berharga dari sebuah pertandingan adalah dapat memperbaiki penampilan dengan belajar dari pengalaman.

“Memperbaiki kelemahan-kelemahan dan kekurangan yang ada untuk menjadi yang terbaik di masa mendatang,” ujar wali kota Payakumbuh ini.

Lanjutnya, salah satu usaha yang harus dilakukan adalah meningkatkan kedisiplinan dalam berlatih, sebab tidak akan ada kesuksesan tanpa kedisiplinan yang tinggi.
“Mari bersama menjunjung tinggi sportivitas dan tunjukkan bahwa ananda bisa,” ucap Rida Ananda.

Rida Ananda berharap, semoga melalui Kejuaraan Daerah (Kejurda) ini akan mengasah kemampuan ananda untuk menjadi pesilat handal yang akan selalu mengharumkan nama wilayah, menjadi terbaik di level kota, provinsi dan Nasional bahkan Internasional.

Peserta utusan dari Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang, Ringga Pratama mengatan, bahwa perlombaan ini diikuti oleh peserta dari berbagai daerah seperti Riau, Sumbar, Jambi dan Bengkulu.

“Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) tapak suci UIN IB Padang menjadi salah satunya dalam mengikuti turnamen untuk meraih kejuaraan umum ini. Masing-masing perguruan diutus 15 orang kontingen untuk satu grup atau satu pertandingan,” jelasnya.

Lanjutnya, kegiatan ini berlangsung selama 5 hari dan dihadiri oleh pembina dari tapak suci masing-masing, wakil gubernur Sumbar dan para peserta yang terlibat dalam kejuaraan ini.

“Perlombaan ini rutin diadakan setiap tahun tapi itu tergantung dari pihak yang mengadakannya. Di Sumatera Barat ada namanya kejuaraan daerah, dan kejuaraan wilayah,” ucap peserta dari UIN IB Padang ini.

Kendati demikian, Ringga juga menjelaskan bahwa, perebutan untuk mendapatkan piala kejuaraan itu sangat sengit dan sistem perlombaannya terdapat beberapa aturan, diantaranya jika berat melebihi kapasitas 1 ons saja langsung di diskualifikasi, dalam tiga panggilan jika peserta tidak datang maka akan di diskualifikasi juga dan tidak ada toleransi apapun dari panitia.

“Dari UKM UIN IB Padang sendiri juga ada yang di diskualifikasi di karenakan adanya perubahan jam tanding yang dimajukan secara mendadak, dan tidak datang dalam tiga kali penggilan itu sangat di sayangkan pada kejuaraan umum ini,” ungkap ringga.

ia juga mengatakan, acara ini cukup meriah karena menghadirkan peserta dari berbagai daerah dan perlombaan ini tidak terkhusus untuk tapak suci di sumbar saja melainkan juga dari perguruan yang ada diluar Sumbar.

Ringga berharap, untuk kesalahan yang telah terjadi, kedepannya lebih teliti lagi dan untuk harapan secara umumnya dalam menyikapi sebuah kejuaraan tentu mengharapkan sebuah tropi dan mendali bagi peserta kejuaraan. (Bar)

Wartawan: Asifa Rahma Dini (Mg), Mutiarani Effendi (Mg)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *