Pasca Lebaran Bahan Pangan di Pasar, Mengalami Ketidakstabilan Harga

Padang (DKTV)

Berbagai jenis bahan pangan di Pasar mengalami ketidakstabilan harga tepatnya di Pasar Pagi Sungai Bangek, semenjak satu minggu pasca lebaran tepat nya pada 30 April dan sampai saat ini harga dagangan tersebut masih mengalami ketidakstabilan kenaikan dan penurunan harga dari semestinya.

Salah seorang pedagang, Ida Handayani beranggapan bahwa, kenaikan dan penurunan harga bahan dagangan memang biasa terjadi disetiap tahunnya. Bahkan hal ini tidak stabil untuk keseluruhan bahan dagangan yang ada dipasar, Selasa (02/05/2023).

“Saya sendiri melihat situasinya memang harga dagangan di Pasar pasca Idul Fitri ini masih tinggi walaupun kenaikannya 5%,” ujarnya.

Faktor penyebab ketidakstabilam harga dikarenakan memang pasokan belum terdistribusi secara merata dan menyeluruh, serta disebabkanjuga  karena masih arus balik mudik lebaran.

Lanjutnya, seperti harga minyak goreng curah yang sudah mencapai Rp 16.000/Kilogram(Kg) naik Rp 50 dari harga sebelumnya. Tepung terigu dan buah-buahan juga mengalami kenaikan berkisaran sekitar 20%.

Harga daging ayam Rp 35.150/kg, naik Rp 250. Harga daging sapi Rp 142.250/kg, naik Rp 1.250. Harga telur juga naik Rp 250 menjadi Rp 29.850/kg.

Kemudian Ida juga mengatakan bahwa, harga komoditas lain seperti harga cabai merah keriting mengalami penurunan, namun rata-rata tidak turun secara signifikan. Sebelumnya Rp 48.000 menjadi Rp 43.000/kg.

Sementara itu, untuk harga beras kualitas medium rata-rata saat ini dibanderol Rp 13.350/kg, turun Rp 50. Untuk beras yang berkualitas super saat ini dibanderol dengan harga Rp 14.700/kg, turun Rp 100.

“Untuk kami para pedagang pasar belum punya alternatif lain untuk mengatasi ketidakstabilan omset. Semuanya kembali pada kebijakan pemerintah yang sesuai agar kondisi ekonomi pedagang pasar bisa kembali pulih,” tuturnya.

Ditambahkan, Nur Wati salah satu konsumen di Pasar Pagi Sungai Bangek mengatakan,  ketidakstabilan harga bahan pangan ini dikarenakan masih banyak dari para pedagang yang belum berjualan pasca lebaran.

Juga tidak banyak para petani yang melakukan panen karena libur lebaran serta faktor distribusi yang terganggu karena arus mudik lebaran dan arus balik mudik lebaran sehingga banyak yang tidak melakukan kegiatan distribusi.

“Saya sendiri tentu tidak nyaman dengan ketidakjelasan harga dagangan dipasar, mengingat keadaan ekonomi yang juga tidak memadai,” ungkapnya.

Nur Wati berharap, semoga harga dagangan cepat stabil agar konsumen juga nyaman untuk berbelanja.

“Semoga pemerintah juga cepat memberikan kebijakannya terkait ketidakstabilan harga saat ini,” harapnya. (Bib)

Wartawan: Asifa Rahma Dini

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *