Keresahan Wisatawan Terhadap Kebersihan Pantai, Begini Penjelasan Kadis DLH Kota Padang

PADANG (DKTV)

Timbulnya keresahan wisatawan terhadap banyaknya polusi sampah di pinggiran Pantai Taplau, Kota Padang. Kepala Dinas (Kadis) Lingkungan Hidup (DLH) Ir. H. Mairizon didampingi kepala program Ihsanul Rizki memberikan penjelasan, tingginya polusi sampah 90%, merupakan sampah yang terperangkap dari dasar laut dan ketika cuaca ektrim mengakibatkan melimpah ke pinggiran Pantai.

Sampah yang dihasilkan oleh dasar laut bertekstur sampah yang hitam dan berbau. Selama lebaran polusi sampah tersebut sangat singnifikan .

Lanjutnya, 10% lebih ke masyarakat yang masih kurang kesadaran dalam membuang sampah sembarang.

Ia menjelaskan, tekstur sampah 80% warnanya hitam berbau contohnya seperti kain, plastik, potongan kayu dan 20% sampah baru, dari masyarakat siap pakai.

“Pada saat event-event tempat tertentu nantinya akan ada peningkatan produksi sampah dikarenakan banyaknya masyarakat yang datang,” ujarnya

Tambahnya, salah satu upaya yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan sewaktu waktu juga bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), selama lebaran 1444 H. Berkolaborasi agar kondisi lingkungan tetap dalam keadaaan bersih .

“Sebanyak 650 personil yang diturunkan ke seluruh kota Padang, diantaranya ada tukang sapu, petugas kontener, dan bagian lainnya dan setiap kelurahan ada kontener yang mengakut sampah,” ujarnya.

Dinas Pariwisata juga mengirimkan personil di beberapa tempat wisata agar produksi sampah terkendali.

“Selama lebaran kenaikan polusi sampah dilihat sangat singnifikan di kota Padang, dikarenakan petugas DLH tetap berkerja walaupun di waktu hari raya agar mengoptimalkan lingkungan yang bersih” ungkapnya

Tidak hanya itu, DLH juga mengolah sampah 100% secara teratur dari berbagai tempat di kota Padang seperti tempat ibadah (masjid), tempat wisata dan lainnyam

Sementara itu wisatawan Zulfa El Uliras yang berkunjung ke pantai taplau memberikan tanggapan”kondisi pantai pada saat itu sangat kotor, hal tersebut bisa menimbulkan penyakit dan sangat tidak enak dipandang juga merusak ekosistem,” ucapnya.

Ia menilai masih banyak nya kurang kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan hingga menyebabkan pantai sangat kotor

“Harus ada penyuluhan serta tindakan kalau menyalahgunakan atau melanggar aturan buang sampah serta denda,” jelasnya.

Ia juga menyampaikan, pada tahun 1986 Padang dikenal dengan kebersihannya “bila ada puntung rokok yg keluar dari mobil dan akan di kejar dan di berikan sangsi,” tuturnya.

Dengan terciptanya lingkungan pantai yang bersih dan indah agar terhindar dari segala bentuk penyakit dapat.

Zulfa berharap, hanya aturan dan peraturan Pemerintah daerah mungkin dapat untuk menjaga kebersihan lingkungan Pantai.

“Serta harus ada Panpel atau spanduk yang mengajak untuk menjaga kebersihan. Serta di iringi dengan sangsi untuk para pelanggarnya,” harapnya. (Bib)

Wartawan : Roihan Fadhil, Irvan Mufadhdhal Zulis, Habib Jatmika Imam

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *