Pemanfaatan Ruang Digital Sebagai Ladang Rezeki

Padang (DKTV)

Pada era digital, optimalisasi pemanfaatan ruang digital untuk peningkatan sektor usaha sangat bermanfaat. Masyarakat dituntut untuk bisa melek terhadap teknologi digital juga wajib bisa mengelola secara dinamis di sosial media, dengan memiliki ilmu dan disiapkan tenaga khusus dalam pemasaran media ini.

Hadir sebagai pemateri pertama, pada webinar literasi digital episode 13. Wakil Dekan (WD III) Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK) Dr. Abdullah Khusairi, MA menyampaikan,
optimalisasi pemanfaatan ruang digital untuk sektor ekonomi sangat bermanfaat. Teknologi digital adalah perubahan dalam masyarakat, digital menyadiakan akses pembelajaran memiliki akses penghubung sebagai media belajar yang disampaikan oleh siapa saja dimana saja dan apa saja sebagai pembelajaran.

“Kita sekarang sudah menjadi homodigitus, homodigitus adalah induk di ujung jari induk yang ada didalam program komputer. Di mana sistem digital itu adalah program 1 sampai 10 yang disebut bilangan biner dimana kita bisa memahami banyak hal hanya karena teknologi di ujung jari, kita memberikan kemanjaan yang luarbiasa, tapi hal itu butuh pembelajaran yang terus menerus,” ujarnya ketika memulai memantik.

Lanjutnya, dunia digital adalah informasi digital seluruh kabar hal dalam format analog sebelumnya semua manual, sekarang menemukan dunia digital. Informasi di produksi di simpan, di kelola dan di distribusikan melalui dunia digital. Bentuk informasi digital adalah teks angka audio dan visual,  isi informasi tentang idiologi, sosial, kesehatan, bisnis, agama dan budaya.

Para ahli menyebutkan inilah new media, tidak bisa lepas dari medium berbasis online, tetapi tidak semua produk yang tersedia di medium online itu produknya berbasis jurnalistik dan akademik. Terkadang produk nya abal-abal yang perlu kita uji dan klarifikasi agar kita tidak salah langkah dalam menerima informasi.

Abdullah Khusairi juga sebagai pegiat literasi media juga menyampaikan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam informasi digital yang pertam,  Miss informasi adalah kesalahan tak sengaja, disk informasi adalah konten sosial yang sengaja direkayasa dan mall informasi adalah kesengajaan menyebarkan informasi dengan niat mengabarkan kebencian atau juga kepentingan ekonomi.

Ini merupakan hirarki new media, pada hari ini di mana setiap lembaga dan personal punya sosial media dan media online, paling tidak menggeser sedikit peran media massa yang kita kenal sebagai media meanstream, juga memiliki new media.

Media sosial yang dapatkan hari ini, sudah mempengaruhi pola hidup pola pikir dan informasi, kemudian menciptakan ketergantungan dan juga mempengaruhi asupan psikologis dan prilaku sosialisasi dan ini yang paling menarik, untuk kretivitas usaha nantik kretitas dan moneytasi dimana sosial media memberi ruang itu.

Ada hal yg perlu dipahami sebelum berkecimpung dalam dunia usaha dengan sosial media maupun dunia digital Dimana penyabab hoax. Kemudahan membuat akun dan terdapat keuntungan bisnis juga untuk khusus hoax dan feaknews, termasuk  akan memasuki masa pilpres masa demokrasi tahun politik sebagai lahan suburnya.

Kemudian pemahaman terhadap algoritma kemudian kebiasaan pengguna dan public. Tidak bisa menggunakan mana media Abal Abal. Harus bisa membedakan mana media serius dan lembaga yang betul melakukan pekerjaan yang profesional dalam dunia digital.

“Ini yang perlu di ingatkan 5 ciri hoax dan fakeksnews judul cenderung provokatif, nama situs media mirip mirip, konten opini tidak jelas sumbernya, minim fakta, foto juga menipu kemudian aku baru bisa di buat dan bisa cloningan. ini penting penyadaran sebelum menjadi pemain dalam dunia usaha di media digital,” ujar mantan jurnalis Posmetro Padang.

Sambungnya, sebenarnya kominfo dan  lembaga-lembaga lain di dunia semua memerangi hoax dan fakenews. Tapi belum pernah efektif dan puluhan ribu sudah di blokir melalui Kominfo tapi, mati satu tumbuh seribu.

Penetrasi hari ini untuk Indonesia
Sudah naik menjadi 78 persen ini adalah bangsa pasar yang luar biasa kita manfaatkan untuk dunia usaha.

“Bagi yang punya jiwa usaha UMKM ini adalah data penduduk Indonesia sudah terkoneksi internet itu sebanyak 215.626.156 jiwa dari 275.000.000, artinya sedikit sekali sudah terpenuhi seluruh orang Indonesia namun cakap digital harus di tingkatkan karena kemajuan teknologi harus di iringi dengan ke adaban, etika, pengetahuan dan juga pemanfaatan itulah tingkatan literasi media,” jelas Abdullah Khusairi.

Digitalisasi bagi UMKM akan memudahkan dalam bersinergi dan sebenarnya bank juga menyiapkan itu jika ada rasionalisasi melihat bagaimana UMKM itu berkembang, kemudian pemanfaatan platform itu sangat membantu.

Menurut sofrecord sebanyak 70 persen UMKM mengalami kenaikan, jadi memang ketika ada kemudahan bagi konsumen maka peningkatan akan mudah di dapatkan.

Membangun kehadiran sebuah produk di ruang digital itu adalah sesuatu yang tingkat nya hampir wajib setiap orang setiap produk mesti dibuat akunnya yang bisa di kelola secara dinamis di sosial media. Harus ada ilmu dan disiapkan tenaga husus dalam pemasaran media ini.

Dunia usaha sering dibagun karena sering mencoba dan jatuh lagi tapi karena itu adalah proses yang membuat kuat tidak ada yang bisa lewat hanya karpet merah dan itu tidak memuaskan.

Sementara itu sebagai pemateri kedua, Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia
Ervan Jayam, S. PI, M.M menyampaikan, latar belakang dalam materi ini adalah perkembangan bisnis digital di Indonesia yang kini tumbuh pesat, dimana yang pertama kondisi pandemi covid 19 kemaren telah menyebabkan terbatasnya mobilitas masyarakat sehingga munculnya banyak kreativitas dan inovasi salah satunya adalah kian maraknya bisnis yang berbasis digital.

Kedua, adalah bagi pelaku usaha adanya adaptasi dan melakukan kreasi dengan melakukan pendekatan digital dan ketiga, adalah banyaknya pelaku bisnis skala kecil seperti UMKM yang belum melek digital sehingga pemanfaatannya kurang maksimal.

Tahun 2022, hampir 75 persen dari penduduk Indonesia sudah menggunakan internet, kemudian platform sosmed yang banyak digunakan masyarakat Indonesia adalah WhatsApp, Instagram, Facebook dan lainnya.

Kemudian ekonomi digital di Indonesia merupakan sesuatu yang tertinggi di Asia tenggara dan nilainya mencapai 70 milyar US Dollar pada tahun 2021 dan akan diperkirakan akan mencapai 140 milyar US Dollar pada tahun 2025.

Langkah optimalisasi pemanfaatan ruang digital untuk peningkatan sektor usaha akan dibagi menjadi perencannannya yaitu harus bersinergi kemudian marketing atau pemasarannya dengan memanfaatkan media sosial sebagai ruang pemasaran yang lebih luas.

“Kemudian adalah desain dalam sektor usaha ini harus berkomunikasi dengan platform bisnis digital agar lonchinnya menyebarkan kebutuhan bisnis yang menarik,” ujarnya.

Startegi untuk meningkatkan sektor usaha dapat dilakukan dengan cara membuat produk yang unik, mengembangkan jaringan bisnis, menentukan pasar bisnis dan memanfaatkan teknologi keuangan digital.

Senada dengan itu sebagai pemateri ketiga, Ketua Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Institut Instami, Dr. Wullan Furrie, S.I.Kom, M.I.Kom juga mengatakan, pemanfaatan digital dalam perekonomian begitu sangat penting karena strategi nya dapat digunakan. Kemudian ketika digunakan secara optimal sektor usaha ini jauh lebih berkembang.

Momentum pandemi beberapa tahun lalu mengakibatkan harus bertranformasi, momen itu menyabebakan masyarakat menjadi melek digital. Tranformasi ini tidak hanya berkembang disatu sisi saja namun di semua lini dunia bisnis. (Bib)

Wartawan: Akbar NST, Habib Jatmika Imam.

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *