Film “Langkah Dibalik Kabut” Bentuk Dari Pembelajaran

Padang (DKTV)

Film pendek bertajuk “Langkah Dibalik Kabut” akan selesai dan tayang di bulan September mendatang. Film ini digarap atas inisiatif sendiri sebagai bentuk praktek dari ilmu yang didapati dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Dakwah Televisi Komunikasi (DKTV) UIN Padang.

Atas inisiatif M. Fadhlan Ramadhan dan Muhammad Aufa Ibnu Faizal sebagai anggota Fungsional di DKTV dan Mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) mengawali langkah awal proses pembuatan film dengan mengajak dan merekrut 13 Crew selingkup FDIK UIN IB angkatan 2022.

Dengan bekal sebelumnya sudah pernah mengikuti shooting Film bersama Produser MYPRO FILM Muhammad Yasir dan Sutradara MYPRO FILM Bahrul Ulum sebagai senior juga menjabat sebagai Dewan Pembina DKTV. Ingin mencoba mempraktekkan ilmu yang telah didapati.

Produser film Langkah Dibalik Kabut M. Fadhlan Ramadhan menyampaikan, Selama proses syuting film memakan waktu dua hari dengan total keseluruhan jumlah sembilan scene.

Langkah Dibalik Kabut diangkat sepenggal cerita kisah nyata berdurasi sekitar 10 menit yang menceritakan Aksara (Dzakwan Asyrofi) sebagai Mahasiswa rantau harus pindah kuliah ke kampung halaman atas perintah orang tua.

Namun Aksara membungkam hal tersebut dari empat sahabat yang merupakan teman bermainnya sehari hari. Walaupun diakhir Scene hal tersebut terbongkar oleh sahabatnya.

Di samping itu ia juga menyampaikan, bahwa film ini dilatar belakangi oleh Mahasiswa rantau yang menemukan kenyamanan di dalam pertemanan bersama dipertengahan semester satu bersama 12 teman lainnya. Namun salah satu harus berpisah dikarenakan pindah kuliah di kampus lain

Lanjutnya, awalnya film ini bukan menceritakan tentang perpisahan melainkan sebuah keberanian untuk mencari kehangatan pertemanan namun ditengah penulisan naskah salah satu dari teman (Rofi) harus pindah yang menjadikan pokok dari film ini sebuah perpisahan.

“Saya kira kami akan terus bersama di atap pendidikan yang sama, ternyata salah satu dari kami (Rofi) harus pindah dalam ditengah penulisan naskah, “Ungkapnya.

Fadhlan berharap, walaupun film ini dibuat untuk dokumentasi pembelajaran bagi para Crew dan aktor semoga nantinya penonton juga bisa menikmati keseluruhan film.

Senada dengan itu, Sutradara Film berdurasi 10 menit ini Muhammad Aufa mengatakan, film pendek perdana merupakan ajang pengaplikasian ilmu selama ini dipelajari di Dakwah Komunikasi Televisi (DKTV) dan khusus memproduksi film pendek hanya dari Angkatan 22 UIN IB Padang.

Lanjutnya, Aufa mengukapkan masih samagat kurang ilmu tentang kesutradraan “Kadang suka kewalahan pada saat mengatur aktor dan bingung ini bagusnya gimana yah,” ujarnya.

Di samping itu ia juga menjelaskan, dalam membuat hal yang menarik sebagai sutradara film tersebut berdasarkan (pencetus stroy) realisasi dari kehidupan nyata merasa pertemanan yang pergi.

“Merasa teman teman gua ngilang kayaknya cool juga kalau dibuat film, sambungnya.

Tidak terlepas dari peran Aktor film merasa sangat bangga kepada Aktor karena sudah bisa memerankan sesuai dengan naskah juga mandiri (latihan sendiri).

“Panduan Aktor sangat salut dan apresiasi karena udah gua suruh mengarahkan mandiri latihan sendiri dan banyak nggak salah. Senang lah atas kerjasamanya,” tuturnya.

Aufa berharap, semoga dari film sederhana inidibuat selain dari sisi sinematografi yang membuat penonton nyaman juga
dari sisi penyampaian pesan yang ingin sampaikan semoga tersampaikan kepada penonton.

“Bahwa persahabatan itu tidak terputus karena jarak kita akan terus menjadi sahabat dan terus berjuang tanpa saling melupakan,” tutupnya.

Semoga kedepannya akan bakalan memperbaiki lagi ilmu kesutradaraan dan bisa menjadi kesutradraan kayak Dwimas Sangsoko.

Wartawan: Irvan Mufadhdhal Zulis.

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *