Cabang MHQ Siap Berkompetisi di Kancah Internasional

Padang (DKTV)

Berbeda dengan beberapa cabang lomba lainnya, cabang Musabaqah Hifzil Qur’an (MHQ) 20 Juz UIN IB Padang yang diwakili Abdul Majid pada Pekan Kreatifitas Mahasiswa (PKM) III se-Sumatera dan Perguruan Tinggi Islam (PTI) se-Asia Tenggara menjadi salah satu cabang lomba yang perlombakan di tingkat internasional.

Cabang MHQ ini akan di perlombakan secara offline pada PKM III se-Sumatera di Jambi pada 23 – Juli mendatang, bersamaan dengan 4 cabang lomba kategori internasional yaitu Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) , Musabaqah Karya Tulis Al-Qur’an (MKTQ), Story’ Tailing dan Filem Pendek.

Sebagai peserta yang mewakili cabang MHQ 20 Juz, Abdul Majid menyampaikan, ini merupakan salah satu cabang lomba kategori internasional, oleh karena itu persiapan tidak hanya dengan latihan saja, namun perlu mendengarkan pengalaman dari teman-teman yang sudah berpengalaman ke tingkat yang lebih tinggi.

Lanjutnya, untuk pelatihan bidang MHQ ini pelatih lebih mengutamakan kepada ke aktifan peserta untuk murajaah secara pribadi, pelatih hanya memperbaiki mana yang salah dan membimbing untuk lebih baik lagi.

“Untuk MHQ ini kami latihan sudah dua Minggu secara online, dikarenakan kondisi pelatih juga yang lumayan sibuk saat sekarang ini,” ujar mahasiswa Ushuluddin ini.

Tambahnya, untuk kesiapan lomba sudah 80 persen, 20 persen lagi adalah kesiapan mental untuk tampil di panggung nantinya. Untuk menambah persiapan di luar latihan, juga lebih sering mendengarkan pengalaman dari beberapa teman yang sudah mengikuti lomba-lomba sebelumnya.

“Saya perdana di kancah internasional ini sebelumnya hanya di tingkat provinsi dan kabupaten saja,” ucapnya.

Selain itu Abdul Majid juga menjelaskan, untuk saat ini persiapan paling utama adalah murajaah 3 jus perhari dan ditambah untuk mendengarkan juga melihat perlombaan MHQ di YouTube dan media sosial lainnya.

Lanjutnya, untuk kendala sekarang, ada tersendat di bagian Lima juz terakhir yaitu 16 sampai 20 namun untuk Kendala lainnya belum ada sampai sekarang.

“Target pada lomba ini karena dia tingkat internasional harus berupaya minimal bisa masuk sebagai finalis,” tuturnya.

Abdul Majid berharap dengan mengikuti lomba ini bisa mewujudkan tujuan utamanya yaitu bisa membumikan Al-Qur’an dan Syiar Al-Qur’an, dan untuk hasilnya diserahkan kepada Allah dan dewan juri nantinya. (BAR)

Wartawan : Habib Jatmika Imam, Akbar NST.

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *