Mengenal Nagari Tuo Pariangan Bersama Sheiful Yazan

Padang (DKTV)

Negeri yang tua atau biasa disebut Nagari Tuo Paringan merupakan desa yang spesial memiliki nilai sejarah dan budaya yang sangat kaya. Terlihat dari sebuah pepatah yang mengatakan, “dari mano dating titiak palito, dari telong nan Batali” atau “dari mano asa nenek moyang kito, dari puncak gunuang Marapi,”

Desa yang rancak terletak di lereng Gunung Marapi di dataran tinggi Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) dengan ketinggian 800 – 1000 mdpl yang terletak di Tanah Datar, Sumatera Barat.

Kebiasaan lisan masyarakat Minangkabau Pariangan disebut sebagai negeri tertua dimana nenek moyang dan peradaban mereka bermula juga merupakan tempat pertama dipercayai orang Minangkabau membuka lahan di pulau Sumatra.

Sampai saat ini masih banyak bukti sejarah peradaban budaya Minangkabau seperti Batu Lantak Tigo, Kuburan Panjang Datuak Tantejo Gurhano, Sawah Satampang Baniah, Lurah Indak Barayia dan masih banyak lagi yang lainnya.

Menurut Dosen pengampu Mata Kuliah (Matkul) Budaya Minangkabau UIN IB Padang Dr. Sheiful Yazan, M.Si menjelaskan mengenai Nagari Tuo Pariangan bahwa di dalam tuturan Minangkabau dikatakan bahwa Raja pertama Sri MahaRajo diRajo mendirikan kerajaan Minangkabau.

Ia mengatakan, Sri Maharaja Dirajo berjalan dari daratan basa menuju gunung merapi dan berlabuh di labuhan timbago di daerah pariangan kemudian bertemu dengan datuk suri Diraja dan lalu menjadi minantu disana.

Jadi Nagari tuo yang ada dalam tuturan tambo Minangkabau. Terdapat di Pariangan ada beberapa situs jejak orang pertama di Minangkabau itu ada kuburan Tante gurhano atau kuburan panjang.

“Situs situs yang menyebutkan tempat pertama Sri MahaRajo yang mendirikan kerajaan itu ada Labuhan Dinan baselo, Timbago, Balai saruang dan diantara lain, itu ada nagari pariangan,” Ungkap jebolan Doctor Universitas Negeri Padang

Ia juga menjelaskan, Nagari Pariangan sebagai tempat menegakkan sistem adat  Datuk Papatih Nan Sabatang dan Datuk Katumanggungan adalah anak dari Sri Maharaja DiRajo (satu ibu berlainan ayah).

Menurut tuturan tambo, berbagi peristiwa terjadi di pariangan menurut tuturan tambo maka situs-situs yang ada disana asal usul adat dan istiadat kebudayaan Minangkabau.

Datuk Katumanggungan dan Datuk Papatih Nan Sabatang yang mendirikan dua keralasan di Minangkabau yaitu keralasan Koto Piliang dan keralasan Bodi Chaniago. Dengan mengunjungi adat atau sejarah mengenai tuturan tambo atau kato Pusako. Maka petatah petitih yang dapat menjelaskan hal tersebut.

“Maka mengendalikan nagari itu sekaligus melihat bagaimana orang nenek moyang Minangkabau menata adat istiadat”. Sambungnya.

Lanjutnya, di dalam tuturan tambo, Nagari pertama itu pariangan kemudian ada lima kaum. Ketika para Raja itu pindah ke lima kaum ada nagari lain bunga satangkai yang merupakan daerah batusangkar dan semua tuturan riwayat adat terdapat di Pariangan Nagari pertama.

“Nagari pariangan hanya sebagai nagari Tuo terkait adat nya belum tentu hebat dengan nagari lain karena masyarakat sudah banyak sebar,” Tutupnya jebolan Master Universitas Andalas.

Tidak hanya itu, Nagari Tuo Pariangan pernah dinobatkan sebagai desa terindah di dunia. Titel tersebut diberikan di dalam media dari Amerika Serikat yang bernama Travel Budget pada tahun 2012 lalu. Melihat hal tersebut membuat banyak Wisatawan berkunjung langsung ke Nagari pariangan.

Dilansir dari jadesta.kemenparekraf.go.id diambil dari artikel World’s 16 Most Picturesque Village yang ditulis Sandra Ramani dan dipublikasikan pada 23 Februari 2012, Pariangan disaingikan dengan daerah Shirakawa-go di Jepang, Eze di Perancis dan Niagara-on-the-lake di Kanada dan desa-desa lainnya sebagai 16 desa terindah di dunia.

Memiliki topografi alam pegunungan dan bukit disembari udara sejuk.Terletak dipersenyaman dengan geografis  anugerah alam yang bagus dan kaya bagi dewa wisata Pariangangan. Dengan sawah yang berjenjang dari lereng Gunung  yang memanjang mata bagi para wisatawan yang berkunjung.

Dengan memiliki sejarah Nagari Tuo tersebut dan budaya Yang membuat Pariangan tidak hanya indah dipandang mata namun juga indah untuk dinikmati dan diselami lebih jauh melalui paket-paket wisata seperti live in experience, heritage walk, rice fields walk dan lain sebagainya.

Peminat Wisata Nagari Tuo Pariangan mulai berkembang pesat dengan adanya publikasi dari Travel Budget USA pada tahun 2012 yang menyebut Pariangan sebagai salah satu desa terindah di dunia.

Dengan demikian menyita rasa ingin tahu dan mengundang wisatawan untuk mengenal Pariangan lebih dekat dan kemudian ini mendorong akselerasi pembangunan dan pengembangan pariwisata di Nagari Tuo Pariangan.

Wartawan : Irvan Mufadhdhal Zulis

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *