Gas Subsidi Langka, Warga Medan Tak Bisa Memasak

Medan (DKTV)

Penggunaan gas elpiji tiga Kilogram (Kg) daerah Sumatera Utara (Sumut) sulit diperoleh oleh masyarakat terlebih lagi daerah ibu kota Medan. Penyebabnya, pangkalan atau kedai pengencer sering mengalami kekosongan gas subsidi bahkan meletakkan tulisan masih belum tersedia.

Perihal ini membuat masyarakat setempat mengeluh terlebih lagi Ibu Rumah Tangga (IRT) yang tidak bisa memasak untuk keluarga dikarenakan gas subsidi langka.

Dikutip dari laman CNN salah satu warga daerah Kecamatan Medan Denai, Elita yang sudah keliling mencari gas baik di pangkalan atau kedai. Akan tetapi tak ada satupun yang menjual gas melon tersebut.

“Saya sudah dua hari keliling ke beberapa pangkalan yang ada di Kecamatan Medan Denai. Bahkan saya mencari gas melon ke Medan Perjuangan, Medan Timur, Medan Tembung, hingga ke kedai-kedai kecil semuanya kosong,” ujar Elita dikutip dari CNN.

Lanjutnya, kalau emang gas elpiji tiga Kg dijual dengan harga yang cukup mahal juga tidak masalah. Hal ini dikarenakan sudah dua hari tidak memasak dan terpaksa membeli nasi bungkus untuk keluarga.

“Sudah capek kali keliling tapi gak ada gas elpiji tiga kg. Kalaupun memang ada dengan harga mahal, enggak apa lah, yang penting kami bisa masak, soalnya sudah dua hari kami enggak masak, cuma beli nasi bungkus aja,” ungkapnya dikutip dari CNN.

Tidak hanya itu, salah satu warga Kecamatan Medan Perjuangan Wandi mengaku sudah tiga hari gas elpiji sulit didapatkan di tempatnya. Walaupun harga menjulang sampai Rp30 ribu per tabung. Sedangkan dengan harga eceran tertinggi (HET) hanya Rp18 ribu per tabung.

Perihal ini membuat warga setempat membelinya walaupun stoknya sangat terbatas. “Terpaksalah kami beli juga, itu pun stoknya enggak banyak,” ujarnya dikutip dari CNN.

Sementara itu, salah satu penjaga pangkalan gas di Kecamatan Medan Denai Iwan mengatakan, bahwa jatah tabung gas yang didapatkan dikurangi, biasanya mendapat 250 tabung akan tetapi sekarang hanya 100 tabung.

Kondisi tersebut membuat gas ludes dalam hitungan jam disebabkan yang mencari gas bisa mencapai 200 orang.

“Datang 100 tabung, orang yang datang cari gas sampai 200 orang, langsung habis lah hitungan jam,” ungkapnya dikutip dari CNN.

Khusus Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara Susanto August Satria yang mengklaim penyaluran gas elpiji Kg meningkat jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.

“Tren penyaluran gas elpiji tiga Kg menunjukkan kenaikan di mana hingga Juni 2023 penyaluran gas tiga kg wilayah Sumut di angka 180.907 MT dibandingkan dengan penyaluran Januari – Juni 2022 sebesar 175.498 MT,” sambungnya.

Lanjutnya, terlebih lagi pemerintah melakukan over kuota sekitar tiga persen dari yang ditentukan. Hal ini bertujuan untuk mengatasi kelangkaan gas elpiji tiga kilogram.

Penerapan ini dilakukan sesuai dengan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 37.K/MG.01/MEM.M/2023 tentang Petunjuk Teknis Pendistribusian Isi Ulang Liquefied Petroleum Gas tertentu yang diterapkan subsidi elpiji tiga Kg.

Wartawan : Irvan Mufadhdhal Zulis

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *