Gas Melon Langka, Direktur Utama PT Pertamina Angkat Bicara

Padang (DKTV)

Kelangkaan gas subsidi LPG tiga Kilogram (Kg) atau gas melon, nyaris merambat keseluruhan wilayah. Warga kesulitan mendapatkan gas subsidi meskipun harganya melambung tinggi menjadi Rp 30 ribu pertabung warga tetap membeli.

Hal ini membuat warga memilih tidak masak untuk keluarga,terlebih di hari libur. Pasalnya, penggunaan gas subsidi tidak tepat sasaran dan tabung gas seketika kurang. Namun permintaan gas subsidi tetap meningkat.

Dilansir dari cnnindonesia.com Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan, kelangkaan disebabkan adanya peningkatan konsumsi gas LPG tiga kg disaat libur panjang seperti hari raya dan tahun baru islam 1445.

“Juli ini,memang ada peningkatan konsumsi sebesar 2 persen sebagai dampak dari adanya libur panjang beberapa waktu lalu. Kami sedang melakukan recovery dari penyediaan distribusinya untuk mempercepat,”ungkap dikutip dari cnnindonesia.com.

Pertamina akan tetap menjaga pasokan dalam melakukan penyaluran agar tetap aman dan terkendali. Semoga dalam satu minggu mendatang berangsur normal. Tentunya dengan berkerja sama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) agar penyaluran pasokan LPG tiga kg bersubsidi tepat sasaran.

Ia juga mengatakan, upaya yang dilakukan berupa operasi pasar bersama Pemda dalam menandai tempat yang harus dibuka operasi pasar. Hal ini bertujuan pengelolaan stok LPG berjalan dengan efektif.

“Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan operasi pasar. Kami bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk mengidentifikasi di mana lokasi-lokasi yang harus kita buka operasi pasar. Upaya itu agar pengelolaan stok LPG efektif langsung ke masyarakat,” ujarnya dikutip dari cnnindonesia.com.

Lanjutnya, terdapat 60 juta rumah tangga yang berhak mendapatkan gas subsidi dari jumlah keseluruhan sebanyak 88 juta rumah tangga atau sekitar 68 persennya. Akan tetapi, persentase penjualan LPG subsidi mencapai angka 96 persen. Terbukti ada beberapa subsidi yang tak tepat sasaran.

“Oleh karena itu kami juga bekerja sama dengan aparat penegak hukum untuk pengecekan,memastikan distribusi tepat sasaran,” imbuhnya dikutip dari cnnindonesia.com.

Saat ini Pertamina melakukan pendaftaran atau registrasi melalui Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang dijadikan sebagai data yang bisa dipertanggungjawabkan kepada pemerintah dalam mengelola pendistribusian LPG tiga kg.

Nicke mengingatkan kepada masyarakat agar menggunakan LPG sesuai dengan penyediaannya. Hal ini dikarenakan LPG tiga kg khusus untuk masyarakat yang kurang mampu.

“Kami mengimbau kepada masyarakat, jadi kalau ada kelangkaan di daerah mana pun atau ketika melihat ada distribusi LPG subsidi yang kurang tepat sasaran atau penyelewengan silakan lapor ke 135 agar bisa langsung ditindaklanjuti,” tegas dikutip dari cnnindonesia.com

Dengan peran aktif masyarakat dapat menjaga kestabilan pasokan LPG serta peran Pertamina di seluruh wilayah Indonesia.

Wartawan : Irvan Mufadhdhal Zulis

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *