Prestasi Gemilang, LMS UIN IB Duduki Nomor Tiga di Indonesia

Padang (DKTV)

Learning Management System (LMS) Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol (IB) Padang, menepati peringkat ketiga. Berdasarkan data, dikutip website resmi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbud Ristek).

Dilansir dari https://spada.kemdikbud.go.id/  LMS UIN IB Padang memperoleh skor 2.172. Hal ini menunjukkan bahwa UIN IB mendukung sebagai tool proses belajar mengajar.  LMS UIN IB dihitung dari aplikasi endlink yang digunakan Mahasiswa maupun dosen (Tenaga pendidik). Terpantau sejak bulan September dari seluruh Perguruan Tinggi yang melaksanakan daring. 

“Berdasarkan pantauan dari Spada Dikti (Sistem pembelajaran daring) melalui ini UIN IB Padang terpantau sejak September menduduki peringkat 3 dari seluruh Perguruan Tinggi yang melaksanakan daring,” ungkap Kepada Unit Pelaksana Tugas (UPT) Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (TPID) Zulfendi.

Lanjutnya, bahwasanya aplikasi endlink satu pake dengan siakad. Dapat dilihat dari proses belajar mengajar sebelumnya  memungkinkan perkuliahan hibrid disamping tatap muka, dosen dan mahasiswa masih bisa melakukan pembelajaran jarah jauh.

Karena itu aplikasi tersebut sangat dibutuhkan oleh dosen bahkan mahasiswa. LMS activity yang direcords oleh Spada dihitung berdasarkan jumlah aktifitas daring yang terpantau oleh SPADA DIKTI. Tentunya semakin banyak aktifitas perkuliahan daring maka semakin tinggi nilai skor aktifitas yang akan  dihitung okeh SPADA melalui aplikasi edlink. 

Tujuan aplikasi ini sebenarnya membantu terciptanya proses belajar mengajar yang semakin berkualitas, karena perkuliahan tatap muka tetap dilaksanakan tapi lebih diperluas dengan kuliah daring, untuk memaksimalkan bagaimana memahami materi yang mana presensi atau absen juga dapat di ambil secara online juga.

Keuntungan dari aplikasi edlink ialah penggunaan mahasiswa dalam proses belajar mengajar yang dibantu dengan alat (tools) dimana seluruh materi perkuliahan ada di sana, kemudian presensi juga bisa dilakukan serta quiz ujian dan tes juga dapat di lakukan melalui aplikasi edlink.

“UIN IB sudah menggunakan aplikasi edilik sudah semenjak ganjil 2022 jadi sudah hampir tiga semester. Walaupun baru imigrasi ke siakad, Kemudian sekarang sudah 2022 dan 2023 artinya sudah dua semester yang efektif berhasil nomor tiga, ” ucapnya. 

Tidak hanya itu, aplikasi endlink juga mempermudah mahasiswa dalam melihat KRS berdasarkan mata kuliah jam dan ruangan kelas maupun presensi. 

“Tapi kalau saya real time jadi pada saat mahasiswa hadir dosen diminta mengscan barcode absensi perkuliahannya secara simultan itu mengisi persensi nya dengan cara mengscan perkuliahan itu,” sambungnya sembari tersenyum.

Dengan menggunakan aplikasi edilik terhadap banyak aktifitas mahasiswa dan dosen maka terbentuklah otomatis skor oleb Spada Dikti secara online. Nantinya Spada Dikti akan mematau atau merekrot aktifitas mahasiswa secara menggunakan aplikasi edilik.

“Pada nanti diakhir semester kita akan dicatat sebagai perguruan tinggi yang melaksanakan proses perkuliahan dengan bantuan endlink dan itu adalah sebuah LMS yang menggunakan media pembelajaran secara daring”, ungkapnya.

Lanjutnya, skor akan dihitung setiap persemester yang akan diricord dengan aktifitas yang akan meningkatkan. Tentunya akan diberikan penghargaan oleh Kemdikbud setiap tahunnya. 

Zulfendi berharap, dengan semakin tercatat proses pembelajaran dipusat maka dari itu UIN sudah menggunakan erlearning yang tersendarisasi.

Wartawan: Rahmatul Hafizah dan Irvan Mufadhdhal Zulis 

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *