Sebanyak 232 Wisudawan Ikuti Yudisium Perdana FDIK

Padang (DKTV)

Dalam rangka wisuda angkatan ke-90 UIN IB Padang, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK) laksanakan Yudisium perdana. Sebanyak 232 Wisudawan wisudawati mengikuti Yudisium yang dilaksanakan di Gedung J kampus lll UIN IB Padang, pada Senin (23/10/2023).

Pelaksanaan Yudisium FDIK ini guna mengumumkan nilai kepada mahasiswa sebagai proses penilaian akhir dari seluruh mata kuliah yang telah di ambil mahasiswa. Penetapan nilai dalam transkrip akademik, serta memutuskan lulus atau tidaknya mahasiswa dalam menempuh studi selama jangka waktu tertentu di FDIK UIN IB Padang.

Wakil Dekan I FDIK Dr. Wanda Fitri, M.Si menyampaikan, Yudisium merupakan sebuah proses akademik yang mengumumkan penetapan nilai dan kelulusan mahasiswa dari proses akademik yang telah dilaluinya. Tentunya, ini sangat penting karena tujuan kegiatan ini bukan hanya sekedar acara serimonial biasa, melainkan bagian dari rangkaian acara seremonial wisuda.

“Perbedaannya, Yudisium hanya dilakukan di Fakultas/prodi,” ujar WD I FDIK.

Lanjutnya, sebagai WD l Wanda Fitriani sangat setuju dan mendukung acara ini tetap harus dilangsungkan. Hal ini merupakan bentuk dukungan dan apresiasi kepada mahasiswa yang telah berhasil menyelesaikan kuliahnya dengan baik.

Maka dari itu, bagi mahasiswa sendiri acara ini sebagai bentuk kebanggaan diri atas apa yang telah mereka capai dan menjadi motivasi dalam menapaki langkah kehidupan selanjutnya.

“Tentunya pasti akan memberikan kesan tersendiri yang akan dikenang selamanya,” ungkapnya.

Ia juga menyampaikan, terdapat 234 peserta Yudisium lulusan sarjana FDIK periode semester genap 2023. Akan tetapi, hanya dapat dihadiri 232, disebabkan dua peserta berhalangan hadir karena kondisi kesehatan dan satu peserta lagi sedang merawat orangtua.

Wanda berharap, semoga acara yudisium dapat terus berlanjut. Sebab, ini merupakan tradisi baik yang sangat bermanfaat dan berdampak positif kepada wisudawan/wati.

“Jadi diharapkan dukungan dari semua unsur Fakultas/ civitas akademika, dan menyadari bahwa kegiatan ini adalah bagian dari proses akademik. Sehingga perannya juga menjadi penting & berarti bagi Fakultas dan mahasiswa,” tutupnya.

Salah satu mahasiswa yang mengikuti Yudisium Riska Nastia Lubis Program Studi (Prodi) Bimbingan Konseling Islam (BKI) menyampaikan, sangat berterimakasih kepada Wakil Dekan (WD) FDIK Wanda Fitri yang telah bersedia meluangkan waktu dan tempat.

Lanjutnya, serta dosen yang telah datang dan membuat acara Yudisium tahun ini dan sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat acara Yudisium.

Tentunya, acara perdana Yudisium FDIK dapat meriah dengan hadirnya dosen-dosen Fakultas. “Semoga FDIK lebih maju kedepannya,” harapnya.

Senada dengan itu, Mahasiswa Manajemen Dakwah (MD) M. Parlindungan Lubis menyampaikan, kegiatan yudisium FDIK merupakan acara perdana dari angkatan angkatan sebelumnya. Acara berjalan dengan lancar karena adanya kerjasama panitia dengan fakultas.

“Hanya saja, mungkin panitia harus memperhatikan seperti sampah-sampah, sesudah makan harus ada tempat untuk pembuangan sampah,” ujarnya.

Sementara itu, mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Hungri Somi Julta mengatakan, acara Yudisium seharusnya melibatkan seluruh dosen, akan tetapi banyak para dosen yang tidak hadir.

“Kalau bisa mahasiswa-mahasiswa lain angkatan-angkatan dari semester satu sampai enam juga ikut dalam kemeriahan Yudisium ini,” ucapnya kepada wartawan.

Lanjutnya, ada beberapa dosen seperti penguji yang beberapa tidak hadir. Seharusnya dapat hadir dalam acara ini dan para mahasiswa setiap jurusan FDIK juga hadir dan ikut serta dalam memeriahkan acara ini. “Tidak hanya mahasiswa yang Yudisium saja menghadiri acara ini, akan tetapi juga seluruh mahasiswa yang ada di FDIK,” tegasnya.

Saat ini acara Yudisium merupakan yang ke-90, tentunya sangat meriah. Karena dua tahun kebelakang tidak sempat mengadakan acara seperti ini, dan kembali perdana di tahun ini.

Hungri berharap, semoga acara Yudisium dapat bermanfaat bagi kita semua. Serta dapat membanggakan UIN Imam Bonjol Padang untuk kedepannya.

“Kedepannya acara Yudisium lebih bagus dan lebih meriah lagi dari yang sebelumnya,” tutupnya.

Sama halnya dengan Rania Oktavia mahasiswa KPI yang juga mengikuti Yudisium mengatakan, acara Yudisium masih terbilang kurang tersusun rapi. Sebab, banyak mahasiswa yang tidak terdata namanya, akan tetapi itu nanti akan didata ulang dan akan dipanggil di bagian terakhir.

“Jadi tadi ibuk Dekan juga sudah mendata ulang dan itu akan di panggil nanti saat terakhir acara,”

Perihal ini, dikarenakan acara yang mendadak dan menyebabkan kurangnya persiapan. Para Yudisium cuma diminta untuk mengisi database melalui Google form dan itu masih banyak yang tidak terdata, padahal sudah mengisi. “Karena tidak terdata sayang namanya tidak disebutkan,” ujarnya.

Rania berharap, semoga acaranya lebih dipersiapkan lagi, jadi ketika acara telah terdata mahasiswa dan para dosen. Jadi dosen-dosen yang berhalangan hadir, mereka bisa datang. Namun dikarenakan acaranya yang mendadak, dosen sudah ada jadwal yang lain. Oleh sebab itu banyak dosen yang absen hari ini. (Riq)

Wartawan: Irvan Mufadhdhal Zulis dan Roihan Fadhil

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *