Mengulik Kisah Wisudawan Terbaik dan Aktivis Fakultas Syariah

Padang (DKTV)

Yusup Lubis Hukum Tata Negara (HTN) dan Rizca Rahmatunnisa Hukum Keluarga (HK) sebagai bintang aktivis. Lalu, Fadhil Al Karim Hukum Keluarga (HK) sebagai wisudawan terbaik Fakultas Syariah

Sepulang kuliah, kembali mempelajari ataupun mengulang pembelajaran perkuliahan serta mencatat rumus kecil atau peta konsep. Itulah kebiasaan Fadhil Al Karim yang menjadi acuan sebagai wisudawan terbaik Fakultas Syariah, meraih Indeks Prestasi Kuliah (IPK) hampir sempurna yaitu 3,88 dalam jangka waktu 3,5 tahun.

“Saya membisakan belajar itu, setelah kuliah sampainya di rumah atau di kos. Saya kebetulan tinggal di mesjid, lalu mengulang kembali apa yang dipelajari tadi serta catat buat rumus kecil atau peta konsep dari apa yang dipelajari tadi seperti itu,” ungkap sang wisudawan terbaik itu.

Fadhil bukan berasal dari keluarga yang berkecukupan. Namun disetiap penderitaan yang dirasakan merupakan sebagai cambuk dan paksaan, agar menjadikan diri menjadi orang terbaik bagi teman-temannya.

Lanjutnya, upaya yang dilakukan dalam pencapaian saat ini sangat tidak pernah disangka. Hanya saja, terus melakukan pembelajaran dan menemukan motivasi diri agar kita mau berusaha. Dengan menjadikan motivasi sebagai penyemangat agar meraih masa depan yang cerah.

“Jadikan motivasi itu sebagai cambuk bagi kita, untuk maju dimasa yang akan datang umpamanya,” ungkap sang wisudawan terbaik itu.

Tentunya, dirasakan dari perbedaan segi kualitas. Mungkin yang membedakan  ketekunan dalam belajar serta motivasi untuk sukses dari segi budaya belajar. 

Menurut Fadil tidak ada perbedaan wisudawan wisudawati yang terlebih dahulu ialah, usaha dan doa. Menurutnya, pemicu semangat belajar ialah penderitaan. Jadi apa yang dirasakan tahun sebelumnya, tidak lagi dirasakan lagi oleh adik adik saya atau keturunan yang akan datang.

Fadhil berharap, semoga kedepannya terus lancarkan karier oleh Allah SWT dan juga hendaknya cepat menikah. Teruntuk bagi kampus perlu sedikit dibuat pelayanan mahasiswa kadang-kadang dalam pelayanan akademik masih saja ditemukan hal-hal yang masih bersifat subjektif. Harusnya semua mahasiswa diperlakukan sama, namun karena ada kedekatan-kedekatan tertentu jadi terkadang yang susah mengurus administrasi. Sedangkan yang ada hubungan isi dalamnya itu lebih mudah.

Senada dengan itu, bintang aktivis Rizca Rahmatunnisa menyampaikan, pembeda masa perkuliahan hanya terlibatnya dalam aktivitas organisasi. Pada semester lll diamanahkan dalam mengikuti Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) Hukum Keluarga (HK). Kemudian, mencalon menjadi pengurus senat ketua bidang komisi l.

Tentunya dengan pengorbanan waktu, terlebih mahasiswa dalam membagi atau memanajemen waktu. “Sedikit perbedaannya, saat teman teman berorganisasi, teman teman fokus dengan perkuliahan dan saya juga, bedanya saya juga mengorbankan waktu mencari uang,” ucapnya kepada wartawan DKTV.

“Berproseslah apapun proses yang dilakukan, lakukan semaksimal mungkin, jangan pernah melihat hasil!, maka proses itu yang akan memperlihatkan hasil,” sambungnya.

Rizca berharap, semoga dapat melanjutkan perkuliahan ke jenjang berikutnya. Kemudian kedepannya, teman teman mahasiswa bisa berorganisasi dan juga bisa kuliah dengan tepat waktu.

Salah seorang wisudawan bintang aktivis Muhammad Yusuf menyampaikan, perjalanan menjadi aktifis bermula pada saat PBAK dengan meraih juara 1 puitisasi Al Quran kategori putra. Dengan prestasi masuk kampus, maka keluar juga dengan prestasi.

“Saya masuk dengan prestasi!, maka saya keluar juga harus dengan prestasi. Dengan ini saya mengucapkan alhamdulillah dengan mendapatkan aktifis ini,”ungkap Wakil Komandan Menwa.

Lanjutnya, berawal menjadi Maba sudah mempunyai target. Dengan menentukan menjadi mahasiswa kupu-kupu,  mahasiswa berprestasi maupun aktifis kampus. Berkegiatan perkuliahan semester dua yang menjuarai berbagai kompetisi, seperti mendapat peringkat ketiga putra sumbar 2021. Lalu, melaju ketingkat nasional.

Hanya saja, pahitnya pada saat izin kuliah. Sebab, ada materi yang tidak kita dengar langsung. Akan tetapi, manisnya diakhir dengan mendapatkan hasil yang memuaskan dari jerih payah yang dilakukan. 

Yusuf berharap, semoga dengan memberikan impact positif pada teman-teman dan adek adek, hingga membuat lebih berprestasi. Meskipun kalian ikut organisasi UKM kompetisi ataupun organisasi luar, kalian bisa lulus tepat waktu.

Fakultas Syariah melahirkan 321 wisudawan dan wisudawati. Dengan dipilihnya dua lulusan aktivitis dan satu terbaik wisudawan dan wisudawati. 

Sesuai Surat Keputusan Rektor UIN IB Padang Nomor 2242 dan 2241 tentang lulusan aktivitis dan terbaik Program Doktor, Magister, Sarjana dan Diploma lll tahun akademik 2023/2024, menetapkan Muhammad Yusup Lubis Hukum Tata Negara (HTN) dan Rizca Rahmatunnisa Hukum Keluarga (HK) sebagai bintang aktivis. Lalu, Fadhil Al Karim Hukum Keluarga (HK) sebagai wisudawan terbaik Fakultas Syariah.

Wartawan: Irvan Mufadhdhal Zulis dan Azzahra Aulani 

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *