Dibalik Kesuksesan Wisudawan/i Terbaik dan Aktivis Febi

Bermula perkuliahan semester tiga, mulai berorganisasi dengan menjadikan tujuan paling utama ialah pengalaman yang diperoleh. Sebab, pengalaman yang di peroleh di organisasi belum tentu didapatkan di dalam dunia perkuliahan. 

Hal tersebut menjadi riwayat penting bagi Minda Maryam Prodi Perbankan Syariah sebagai wisudawati lulusan aktivis kampus Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (Febi). Walaupun sebelumnya perkuliahan semester dua hanyalah mahasiswa kupu-kupu.

Dengan bergabung di dalam dunia organisasi. Tentunya pernah mengalami kepahitan salah satunya, pada masa KKN dan magang. Sehingga tidak ada waktu untuk organisasi tetapi tanggung jawab yang dipikul dimana dalam pengerjaan laporan bulanan. 

“Masya Allah banyaknya!, dimana saya yang seharusnya udah waktu istirahat. Akan tetapi masih mengerjakan laporan tersebut,” ungkapnya.

Lanjutnya, bagi mahasiswa yang tidak mengenal mahasiswa kupu-kupu karena satu hal yang perlu diketahui bahwasanya, 75% ilmu yang dirasakan. Ketika magang adalah dari organisasi baru 25% dari dunia perkuliahan. 

Poin penting ialah usaha dan dimbangi dengan doa dari orang tua, saudara maupun teman teman seperjuangan. Jadilah mahasiswa yang bisa membawa perubahan dalam setiap tindakan.

Minda berharap, semoga kedepannya kampus UIN Imam Bonjol Padang bisa lebih jaya lagi dan bisa melahirkan mahasiswa mahasiswi yang bisa membawa perubahan ke arah yang lebih baik.

Didampingi wisudawan lulusan terbaik Wahyu Sri Utami Prodi Ekonomi Syari’ah menyampaikan, kriteria wisudawan terbaik ialah  dilihat dari Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dan untuk mendapatkan IPK yang tinggi diperlukan kesungguhan dan ketekunan dalam belajar.

Lanjutnya, tidak terlepas dari doa dan usaha dari pribadi serta kesungguhan dalam mendapatkan apa yang diimpikan. 

Tips ialah mendapatkan predikat wisudawan terbaik adalah rajin dalam mengerjakan tugas yang diberikan dosen, dan sungguh-sungguh dalam menjalani perkuliahan. 

Wahyu berharap, semoga Kampus UIN Imam Bonjol kedepannya lebih maju, sukses dan terus menjadi kampus Islami yang lebih bagus kedepannya.

Senada dengan itu, Rian Purnawira Wansyah Prodi MPS wisudawan lulusan terbaik menyampaikan, pengorbanan yang dikeluarkan ialah pembagian waktu kuliah dengan organisasi. 

Lanjutnya, tidak dapat dipungkiri bahwa tidak dapat membagi waktu dengan baik.  Tentunya, hal ini dapat mempengaruhi dari salah satu pihak. 

“Walaupun terkadang sudah memaksimalkan upaya yang kita bisa, akan tetapi yang diperoleh tidak sesuai, ucapnya pada wartawan DKTV.

Ia juga menyampaikan, jangan menyepelekan perkuliahan dikarenakan akan berpengaruh dengan IPK yang didapatkan. “Mungkin bisa dipersiapkan dari awal semester, karena IP sangat mempengaruhi IPK nantinya bang, dan jangan menyepelekan perkuliahan bang,” sambungnya

Rian berharap, semoga kedepannya dapat lebih baik lagi dalam mempersiapkan hal, baik dari segi bagi waktu, tenaga, dan lain sebagainya.

Wartawan: Irvan Mufadhdhal Zulis dan Ahmad Syauqi 

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *