Lecture Series? WD I: Prodi PI Selalu Terdepan

Padang (DKTV)

Program Studi Psikologi Islam Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama (FUSA) adakan kegiatan Lecture Series yang bertujuan sebagai rancangan untuk melihat prespektif lain diluar keilmuan yang bisa membuktikan pengayaan keilmuan di bidang Program Studi Psikologi Islam pada Senin (06/11/2023).

Kegiatan yang menjadi program rutin dari setiap Prodi di Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama ini di dahului oleh program studi Psikologi Islam dalam semeter ini.

Selaras dengan ungkapan Wakil Dekan 1 Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama Dr Faizin, M. A dalam sambutannya mengatakan, Lecture series ini memang kita laksanakan di setiap semester, dan sampai saat ini Prodi Psikologi Islam selalu terdepan dalam mengadakan program dan kegiatan Lecture Series.

“Yang mana sampai saat ini program studi lain belum melakukan kegiatan Lecture Series, walaupun sudah berada di akhir tahun,” ungkapnya.

Mengangkat Tema Peran Prophectic Leadership dalam Praktik Kepemimpinan di Perguruan Tinggi. Faizin mengatakan, Kepemimpinan Perguruan Tinggi termasuk juga pembelajaran oleh mahasiswa, saya kira ini sangat penting karena kebijakan pemerintah pada Perguruan Tinggi yang berhubungan dengan kepemimpinan di perguruan tinggi selalu berubah.

Faizin berharap, semoga kegiatan ini menumbuhkan wawasan keilmuan yang baru bagi kita dan bisa kita kembangkan di prodi psikologi islam nantinya.

Hadir sebagai narasumber pada kegiatan lecture series Dr H Sus Budiharto, S. Psi, M. Si., Psikolog mengatakan pada paparan materinya, untuk menerapkan pola kepemimpinan yang baik perlu menanamkan karakteristik shiddiq amanah tablig dan fathonah dalam setiap diri individu.

Dosen tetap Universitas Islam Indonesia itu mendefinisikan kepemimpinan sebagai kemampuan dan proses pemimpin mengendalikan dirinya dan mempengaruhi orang lain secara tulus untuk mencapai tujuan luhur bersama dengan meneladani pola pikir, sikap, dan perilaku para nabi.

Melalui pengembangan empat karakteristik Nabi SAW yakni shiddiq dengan dua point utama berlatih sabar dan berlatih syukur. Kemudian amanah, berlatih taubat dan berlatih tulus ikhlas. Selanjutnya dengan berlatih tablig berdasarkan pengalaman hidup dan pengembangan potensi fatonah dengan berorientasi ridho Allah dan berorientasi hari akhir. (Riq)

Wartawan: Rahimatul Hafizah

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *