Berkarya Melalui Seni Story Telling, HMP IPII Datangkan Boy Candra

Padang (DKTV)

Himpunan Mahasiswa (HMP) Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam (IPII) Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN IB Padang kembali menggelar Story Telling pada tahun ini. Dengan mengangkat tema “Hutan dan Seisinya” ini bercerita mengenai apa saja yang berhubungan dengan tema. Kegiatan ini diadakan di Gedung J Kampus III UIN IB Padang pada Kamis (16/11/2023).

Berbeda dengan tahun sebelumnya, tahun ini pihak penyelenggara lebih mempersiapkan kegiatan lebih matang. Narasumber yang mengisi acara adalah tokoh yang identik dengan Program Studi IPII, yaitu Boy Candra.

“Boy Candra ini merupakan penulis Indonesia yang karya-karyanya selalu menjadi best seller, dan beberapa karyanya sudah diadaptasi menjadi film,” tuturnya.

Tak terlepas dari background perpustakaan dan informasi, terdapat di dalam salah satu mata kuliah kami yaitu Literatur Anak dan Remaja. 

“Jadi, Story Telling menjadi salah satu perlombaan yang dapat menggambarkan kami,” ucap penanggung jawab acara Zahratul Jamilah. 

Lanjutnya, perlombaan story telling bertujuan menyampaikan cerita dengan lebih menarik. Sebab, story telling disampaikan dengan membangun emosi antara storyteller dengan penonton. 

Tentunya, story telling menjadi alat yang efektif dalam menyampaikan informasi dan pendidikan dengan cara lebih ekspresif kepada penonton. Dengan seni menceritakan cerita secara menarik, melibatkan dalam penggunaan kata-kata, suara, atau gambar untuk menggambarkan pengalaman atau kejadian dengan  menarik. 

“Hal itulah yang menjadi poin penting dari daya tarik bagi para pendengar atau penonton. Story Telling lebih bertujuan dalam peyampaikan pesan, menghibur, atau memotivasi audiens,” ujarnya.

Tambahnya, peserta yang mengikuti akan dikenakan insert sebesar Rp 15.000/peserta. Dengan mendapatkan sertifikat tercetak, lalu jika menjadi juara akan mendapatkan hadiah uang tunai. 

Zahratul juga menyampaikan, setiap peserta akan dinilai dalam tiga kategori; yaitu metode, sikap, dan ketepatan waktu. Sesuai dengan tema, cerita yang jelas dan terstruktur, serta dapat mengilustrasikan cerita.

“Tak lupa, kategori sikap juga menentukan, dimana itu mencakup bahasa dan gaya tubuh serta pengucapan yang jelas dan penguasaan cerita yang baik,” tuturnya.

Lanjutnya, penilaian juga diambil dari ketepatan waktu yang ditentukan, yaitu peserta bercerita dalam waktu tiga sampai lima menit.

Tambahnya, terdapat empat tahapan untuk mengikuti kegiatan ini, yaitu pendaftaran, pengumpulan karya, penilaian, dan terakhir pengumuman kejuaraan pada acara puncak IPII EXPO 2023.

Zahratul berharap, semoga kedepannya storytelling menjadi ajang untuk menyampaikan informasi dengan lebih menarik dan ekspresif bagi setiap peserta.

Beberapa persyaratan dalam lomba Story Telling yaitu :

1. Lomba dapat diikuti oleh mahasiswa aktif se-Indonesia

2. Perlombaan dilakukan secara daring dengan meng-upload karya ada Youtube, kemudian mengirimkannya pada form yang disediakan. 

3. Cerita merupakan karya sendiri ataupun karya orang lain dengan mencantumkan penulisnya. 

4. Peserta terlebih dahulu mem-follow sosial media HMPS IPII

5. Peserta diperbolehkan menggunakan properti ataupun backsound yang mendukung jalannya cerita. (Riq)

Wartawan : Irvan Mufadhdhal Zulis

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *