Tiga Mahasiswa UIN IB Raih Juara 2 Debat Tingkat Nasional di Lampung 

Padang (DKTV)

Tim debat mahasiswa Fakultas Syariah (FS) Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol (IB) Padang berhasil meraih juara 2 lomba Debat Hukum Mahasiswa tingkat Nasional. Lomba debat diadakan dalam event Raden Intan Law Fair 2023 yang diselenggarakan oleh Fakultas Syariah UIN Raden Intan Lampung pada 14 s/d 15 November 2023.

Lomba ini diikuti oleh 12 Universitas yang ada Indonesia. Namun sampai waktu yang ditentukan berlangsungnya debat, tersisa 6 Universitas. Diantaranya UIN IB Padang, UIN Walisongo Semarang, UIN Raden Fatah Palembang, IAIN Palopo, Universitas Brawijaya, Universitas Islam Bandung.

Tim debat UIN Imam Bonjol Padang terdiri dari tiga orang yaitu, Febriano Aldirohma (Prodi Hukum Keluarga, 22), Gita Putri (Prodi Hukum Ekonomi Syariah, 22), dan Dita Andriani Siregar (Prodi Hukum Ekonomi Syariah, 21).

Febriano Aldirohma mahasiswa Hukum Keluarga (HK) sebagai peserta debat mengungkapkan, menjadi mahasiswa merupakan kesempatan emas yang harus dimanfaatkan untuk mendapatkan ilmu dan pengalaman yang lebih banyak. Karena mahasiswa yang akan membawa perubahan di masa yang akan datang.

Maka dari itu, sebagai mahasiswa harus terbiasa untuk berpikir secara kritis agar dapat mengambil keputusan dengan bijaksana. Lalu mempunyai pemikiran terbuka dengan argumen dan ide-ide terhadap suatu isu, dan tentunya dapat mengembangkan kemampuan literasi.

“Salah satu cara meningkatkan kemampuan berpikir kritis adalah dengan mengikuti lomba debat,” ujar sang juara.

Ia juga mengatakan, motivasi ikut debat untuk kembali menantang diri yang sudah berlarut dengan kelalain belajar di UIN IB Padang. Dan berharap bisa dapat pengalaman yang berharga.

“Hasil perolehan juara 2 debat ini juga waktu yang pas, karena saya ingin memberikan yang terbaik di bulan istimewa kelahiran mama,” tutupnya.

Senada dengan hal itu, Gita Putri yang juga menjadi peserta debat mengungkapkan, tujuan mengikuti kegiatan ini untuk meningkatkan daya saing mahasiswa hukum melalui debat. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam berbahasa Indonesia, dan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam berpikir kritis.

Lanjutnya, kendala yang dihadapi saat persiapan jelang lomba debat yaitu kurangnya binaan dan bimbingan dari pihak kampus.

“Banyak hal yang harus kami persiapkan, mulai dari keberanian, mental, materi, dan kesehatan. Kampus kurang membimbing kami dalam mempersiapkannya. oleh karena itu, mengharuskan kami untuk otodidak,” tegasnya.

Gita menambahkan, motivasi mengikuti lomba debat ingin mengasah skill yang sebelumnya sudah dimiliki. Serta menambah pengalaman.

“Saya juga ingin mengharumkan nama UIN Imam Bonjol Padang di tingkat nasional,” harapnya.

Dita Andriani Siregar yang juga peserta debat menyampaikan, mengikuti debat untuk mengeksplor diri. Mengasah kemampuan yang ada di dalam diri, menambah pengalaman serta menambah wawasan mahasiswa.

“Dari debat ini kita tau dan bisa menilai kemampuan masing-masing kampus yang menjadi lawan debat,” ungkap Dita.

Dita berharap, teman teman dari UIN IB khususnya Fak Syari’ah bisa berani mengambil kesempatan lomba debat hukum dalam bentuk apapun. Karena bukti lapangan yang diperoleh FS UIN IB memiliki referensi yang luas dan potensi yang kuat dari pada Fakultas Ilmu Hukum umum.

“Hanya saja yang membedakan kita dengan mereka yaitu, mereka berani untuk ambil kesempatan mahasiswa nya dan kampusnya siap royal untuk mahasiswanya,” pungkasnya.

“Kami berharap UIN imam bonjol padang bisa memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada mahasiswa yang memiliki potensi,” harap Dita. (Riq)

Wartawan: Muhammad Thoriq 

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *