Gunung Marapi Sumbar Alami Erupsi, Masyarakat Wajib Waspada

Padang (DKTV)

Tepat sekitar pukul 14.50 WIB Gunung Marapi yang berada di wilayah Kabupaten Agam, Sumatera Barat mengalami erupsi hingga menyemburkan abu vulkanik, Ahad (3/12/2023), dengan ketinggian erupsi sebesar 2.891 menyebarkan abu vulkanik yang lebih dari satu Kilometer.

Dikutip dari Republika.co.id Kepala Pos Pengamatan Teguh Purnomo membenarkan kejadian tersebut. Kemudian, terpantau Abu vulkannik mengarah ke Bukittinggi, melebihi dari 1.000 meter

“Iya betul terjadi erupsi sekitar pukul 14.50. Abu vulkannik terpantau dari arah Buktitinggi setinggi lebih dari 1.000 meter,” ungkapnya dikutip dari Republika.co.id.

Lanjutnya, saat ini status pasca erupsi Gunung Merapi pada tingkatan level dua atau waspada. Akan tetapi, belum adanya informasi lebih lanjut tentang evaluasi kepada masyarakat yang berada di sekitar pegunungan.

Namun saat ini pelarangan bagi wisatawan dan pengunjung yang mendami pada radius 3 KM. “Masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan mendaki pada radius 3 KM dari kawah atau puncak,” sambungnya Teguh Purnomo dikutip dari Republika.co.id.

Tidak hanya itu, dilansir dari Kompas.com penyebab erupsi Gunung Marapi yaitu karena Kerikil dan hujan abu menimpa daerah Ampek Angkek, Candung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Salah seorang warga Ampek Angkek, Candung, Romi menyebutkan, sebelumnya Gunung Marapi telah mengeluarkan suara gemuruh yang keras.

“Ada gemuruh suara keras. Lalu ada gempa. Saya terkejut dan lari keluar rumah,” ucapnya dikutip dari Kompas.com

Tidak berlangsung lama, disebabkan hujan abu turun yang diikuti dengan kerikil-kerikil menimbulkan bunyi di atap rumah.

“Seperti hujan deras yang menyebabkan atap berbunyi. Tapi itu kerikil dan bau belerang menyengat,” kata Romi dilansir dari Kompas.com.

Disamping itu, salah satu pengamatan Gunung Marapi memberikan keterangan bahwasanya, tinggi kolom Abu tidak dapat dilihat. Sebab, masih ditutupi dengan awan.

“Ketinggian kolom abu tidak teramati karena tertutup awan. Untuk radius erupsi masih di 3 kilometer,” ucap Rifandi dilansir dari Kompas.com.

Lanjutnya, dihimbau kepada masyarakat agar tidak mendekati wilayah rawan yang terkena erupsi. Meskipun, keluar rumah harap menggunakan topi, kaca mata, jaket, serta masker. Sebab, masih adanya hujan abu yang terbawa angin.

Wartawan : Irvan Mufadhdhal Zulis

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *