Mencari Jejak Tradisi Marosok di Ranah Minang Modern


Oleh Mahasiswi Sejarah Peradaban Islam Nur Azizah Dinni Putri

Marosok merupakan salah satu tradisi Minangkabau dalam jual beli hewan ternak yang telah berlangsung sejak beberapa generasi, yang dapat ditemukan hampir disetiap wilayah di Sumatera Barat. Tradisi ini dinamai marosok karena cara yang dipakai dalam transaksi dengan marosok (meraba). Marosok merupakan Bahasa asli Minang berasal dari kata rosok, yang artinya pegang atau raba. Marosok berarti tawar menawar dibalik kain penutup tangan. (Dikutip dari kemendikbud. Warisan budaya takbenda Indonesia).

Budaya marosok erat kaitannya dengan rasa malu dan sopan santun. Pada zaman dahulu hewan ternak yang akan dijual seperti sapi atau kerbau berasal dari peninggalan harta pusaka yang diturunkan leluhur. Dalam pandangan masyarakat Minang hal ini sangat memalukan dan menjadi aib apabila suatu kaum terpaksa menjual harta pusakanya. Jika sudah terpaksa untuk menjualnya seperti dalam keadaan sakit, kebutuhan biaya pernikahan, ataupun kematian maka mereka akan berusaha menjaga rahasia agar penjualan harta pusaka tidak diketahui orang kampung. Sebab jika harganya murah maka dianggap mengobral harta pusaka, namun jika tinggi maka mereka dianggap mencari keuntungan dengan menjual harta pusaka peninggalan nenek moyang. Maka untuk menjaga kerahasiaan itulah tradisi marosok ini lahir.

Marosok dilakukan penjual dan pembeli tanpa suara dan hanya menggunakan bahasa isyarat dengan media jari tangan dan uniknya pada tradisi ini pada umumnya dilakukan oleh laki-laki, baik pemilik ternak ataupun calon pembeli. Selalu ada orang yang siap untuk menjembatani proses marosok ini. Biasanya orang ini dianggap mengerti tentang berat tubuh, banyak daging, dan kondisi hewan ternak yang akan dijual.

Kata sepakat antara penjual dan pembeli tidak diucapkan dengan kata atau kalimat, melainkan melalui tanda ketika saling bersalaman. Selain mereka berdua, tidak ada orang lain yang mengetahui gerak tangan mereka. Harga yang telah disetujui penjual dan pembeli menjadi rahasia. Kerahasiaan harga ini mengandung nilai saling menghargai dan meminimalisir adanya persaingan harga antara sesama penjual.
Marosok pada zaman sekarang tidak ada kaitannya dengan harta pusako. Karena sedikit dari harta pusako sekarang yang berbentuk hewan ternak. Zaman sekarang harta pusako lebih berbentuk rumah, sawah, kolam, dan lainnya. Pada zaman sekarang marosok hanya sebagai menjaga tradisi saja.

Dikutip dari Langgam, id Salah satu pasar ternak di Sumatera Barat masih memegang tradisi ini, pasar ternak Palangki. Di pasar ini tradisi marosok masih eksis digunakan dalam jual beli ternak. Alasannya karena pada setiap hewan yang akan diperjual belikan terkadang terdapat beberapa keunikan yang tidak bisa ditimbang seperti keunikan dari corak warna, bentuk ternak, dan lainnya. Di tempat lain seperti

Pasar teranak tanah datar dan juga pasar ternak payakumbuh juga masih kental dengan tradisi ini.
Melihat kehidupan zaman sekarang, tradisi marosok bisa dikatakan langka ditemui. Sedikit pasar ternak yang menerapkan tradisi ini, dan juga orang-orang yang tidak mengetahui tentang tradisi ini. Karena pengaruh modernisasi dan juga para orang tua yang tidak mengajarkan kepada anak-anaknya.

Jika tradisi ini kehilangan eksistensinya di tengah masyarakat, maka pasar ternak yang ada di Sumbar akan kehilangan pamornya sebagai salah satu pasar ternak terbesar di pulau Sumatera yang masih melestrikan kebudayaan nenek moyang secara turun temurun. Tradisi ini sudah mendapatkan penghargaan dari pemerintahan sebagai budaya tak benda yang harus dilestarikan.

Menurut pandangan Islam sendiri hukum dari tradisi marosok adalah diperbolehkan karena hukum asal dari muamalah adalah boleh, sampai ada dalil yang mengharamkan. Dan tradisi marosok tidak mengandung mudharat yang bisa merugikan kedua belah pihak, dan marosok juga juga sah secara ‘urf, karena marosok termasuk ‘urf sahih yaitu ‘urf yang tidak bertentangan dengan al-qur’an dan hadist. Dalam adat juga tradisi ini menjaga rahasia sesama penjual dan pembeli.

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *