Musabaqoh Tilawatil Qutub Sebagai Bentuk Uji Kemampuan Membaca Kita Kuning Mahasiswa

Padang (DKTV)

Perlombaan Festival Timur Tengah Musabaqah Tilawatil Qutub (MTQ) guna memperlancar dan memperjelas cara membaca kitab kuning dan mempelajari lebih dalam tentang kitab kuning, itulah tujuan dari lomba MTQ.

Memperjelas hal tersebut, Penanggung Jawab lomba bidang acara MTQ Hafiza chairunnisa menyampaikan, acara merupakan salah satu cabang lomba dari acara Festival Timur Tengah, yang menguji kemampuan peserta dalam membaca tentang kitab kuning.

Lanjutnya, persiapan yang dilakukan hanya cukup dengan registrasi peserta, mencari dan melengkapi peralatan yang dibutuhkan. Terlebih lagi, mencari kitabnya. Hanya saja, terkendala dalam mempersiapkan lomba terjadinya miskomunikasi antar panitia. Tidak hanya itu, adanya perubahan kitab yang mendadak.

“Penyebab terjadinya miskomunikasi ini karena banyak panitia yang mempunyai kesibukan yang lain, tetapi walaupun ada sedikit kendala tersebut. Alhamdulillah acara bisa berjalan dengan lancar,” ucapnya kepada wartawan DKTV.

Hafizah berharap, semoga perlombaan dapat berjalan dengan lancar dan untuk peserta semoga tidak ada kesusahan bagi peserta dalam mengadakan lomba ini

Senada dengan itu, salah peserta MTQ Muhammad Afif Adnani menanggapi acara ini merupakan suatu gerakan yang baik. Sebab, dibukanya penjuang dan minat terutama santri santri yang mengajar kitab kuning.

Dengan begitu minat mahasiswa di UIN tumbuh. Terlebih lagi santri santri yang udah tamat yang berkeinginan untuk melanjutkan pendidikannya di UIN Iman Bonjol.

Ia juga menyebutkan, panitia melakukan persiapan dalam mengikuti lomba MTQ dengan bahasa yang biasa dilakukan di pesantren atau lebih bahasa formalnya membaca kitab. Dengan dibantu dengan panduan dari terjemahan atau ilmu yang didapatkan dari pondok.

Hanya saja, kendala saat perlombaan berlangsung mungkin dari kepanitiaan agar lebih cakap dari panitia. Terlebih lagi, tuan juri biar acara tidak ada kendala hingga acara lebih cepat proses mulainya. Namun tidak perlu dipermasalahkan, mungkin dilihat dari minimnya peserta.

Ia juga menyarankan, agar perlombaan MHQ dapat memompa semangat terus kepada panitia, hingga bisa lebih memajukan kegiatan yang telah diadakan. Jangan hanya sampai disini saja, kemudian tidak ada lanjutan.

Muhammad Afif berharap semoga dapat lebih memperluaskan perlombaannya. Sebab, dapat membuka pandangan mahasiswa mahasiswa yang mempunyai bakat dan minat nya pada tahun ini. Kedepannya, dapat dibuka
perlombaannya dengan santri- santri. Sehingga dapat memperkenalkan UIN Iman Bonjol ke santri-santri lain.

“Kalau bisa membuka perlombaannya dengan santri-santri nya juga. kenapa gitukan?, bisa mengulang lebih memperkenalkan UIN iman Bonjol ini ke santri santri. Jadi ketika santri ini mau tamat dia mau pergi lanjut pendidikannya di UIN iman Bonjol Padang,untuk membuka lomba pada santri santri bukan hanya untuk mahasiswa saja,” tuturnya.

Wartawan: Pajri Husnul (Mg), Yogi Pradinata (Mg), Irvan Mufadhdhal Zulis

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *