Manfaatkan Momentum Ramadan, UKM Baitul Qur’an Gelar Daurah AL-Qur’an

Padang (DKTV)

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Baitul Qur’an memanfaatkan momentum bulan Ramadan dengan mengadakan Daurah Al Qur’an dan Ifthar di Gedung Serbaguna (GSG) UIN Imam Bonjol (IB) Padang, Minggu (24/03/2023). Sebanyak 127 peserta melaksanakan Dauroh sebagai syarat lulus dalam menjadi anggota tetap UKM Baitul Qur’an.

Tujuan kegiatan guna mencari kader baru UKM Baitul Qur’an melalui dauroh ini. Nantinya, peserta akan mendapatkan sertifikasi sebagai bukti sudah mengikuti kegiatan dauroh.

Ketua Umum (Ketum) UKM Baitul Qur’an Muhammad Yani mengatakan, alasan dari pelaksanaan acara ini ialah memastikan layak atau tidaknya kader ini berproses di UKM Baitul Qur’an. Bagi anggota yang tidak ikut serta, berarti mereka tidak bisa berproses maksimal di UKM Baitul Quran.

Lanjutnya, proses pelaksanaan dauroh diawali dengan membuka open requirement. Kemudian, pendaftaran dan seleksi dalam bentuk wawancara hingga sampai ke acara ini dapat dibuktikan benar atau tidak komitmen untuk tetap bertahan di UKM Baitul Qur’an.

Terlebih lagi, kegiatan dauroh sudah menjadi kebiasaan yang akan terus berlanjut untuk UKM Baitul Qur’an. “Acara dauroh ini akan berkelanjutan dauroh ini adalah sebuah kebiasaan yang akan menjadi aturan tetap di UKM Baitul Qur’an,” ucapnya dihadapan wartawan DKTV.

Sebaliknya, jika tidak ada dauroh. Maka tidak ada pula angggota baru. Dauroh berisikan tentang materi Alquran, pengorganisasian, sejarah , pengenalan sesama pengurus dan anggota. Materi yang diberikan supaya jelas hubungan dengan organisasi yang sedang dijalani dan dipimpin

“Hal tersebut diterapkan guna untuk mengenali apa itu organisasi dan mau dibawa kemana arah UKM,” sambungnya.

Selain itu setelah para peserta mengikuti daurah untuk mengenal organisasi UKM Baitul Qur’an dan juga nama kegiatan ditambahkan dengan “Ifthar” yang berarti “buka bersama” guna untuk memperkenalkan anggota baru dengan pengurus UKM Baitul Qur’an,supaya nanti setelah terlaksananya kegiatan ini anggota tidak lagi mengalami kesulitan untuk menyampaikan aspirasi-aspirasi terkait kegiatan-kegiatan yang ada di UKM Baitul Qur’an atau terkait posisinya sebagai anggota UKM Baitul Qur’an serta kemana arah dan tujuan mereka setelah resminya menjadi anggota tetap di UKM Baitul Qur’an.

Muhammad Yani berharap kepada anggota baru setelah selesainya kegiatan Daurah dan Ifthar ini, mereka bisa mengenali apa itu organisasi,apa itu UKM Baitul Quran, Siapa pengurus UKM Baitul Qur’an 2024 dan siapa-siapa saja yang pernah terlibat dalam perjuangan sejarah UKM Baitul Qur’an mulai dari awal didirikan UKM Baitul Qur’an hingga sampai saat sekarang ini.

Senada dengan itu, Ketua Panitia (Ketupat) Dauroh Al Qur’an dan Ifthar Aidil Fadhil mengatakan, proses awal dari acara dauroh
dimulai dari dari jam sembilan yaitu pembukaan yang dibuka oleh pembina UKM.

Kemudian, disambung dengan materi Al-Qur’an dan organisasia usai melaksanakan shalat Dzuhur. Lalu, pengenalan pengurus
sehabis melaksanakan shalat ashar. Terakhir setoran hafalan dan buka bersama.

Hanya saja terkendala dari transportasi dri peserta. Akan tetapi, panitia menyediakan transportasi pulang pergi dari kampus lll, Sungai Bangek, Padang. Terkait dana ialah iuran dari panitia, peserta, pengurus. Namun ketersediaan dana dari kampus masih belum ada.

Aidil Fadhil berharap, semoga dengan kegiatan ini anggota dapat lebih mengenal tentang UKM, sejarah terbentuk, mengen kegiatannya rutin UKM Baitul Qur’an dan untuk menjalin silaturrahmi dengan anggota baru Baitul Qur’an.

Sementara itu, salah satu peserta Goftan Ronaldi mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) berkomentar, acara yang diadakan sangat luar biasa. Terlebih lagi, acara ini pas untuk meningkatkan kualitas organisasi UKM Baitul Qur’an yang terdapat di dalam persefektif Al-Qur’an.

Ronaldi sedikit mengkritisi acara tersebut yang tempat duduk perempuan di kanan dan laki-laki di kiri. Sedangkan, WC laki-laki itu di sebelah kanan sehingga ke WC itu harus melewati perempuan terlebih dahulu.

Ia berharap, semoga para peserta dan mahasiswa bisa mencintai Al-Qur’an dan berorganisasi itu berlandaskan Al-Qur’an dan as-sunah.

Wartawan : Pajri Husnul (Mg) dan Ranti Sadira (Mg)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *