Harapan Besar FUSA Mewakili Kampus Untuk MFQ

Padang (DKTV)

Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM-U) cabang Musabaqoh Fahmil Qur’an (MFQ) berhasil direbut oleh Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama (FUSA) usai mengalahkan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) di Gedung A Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Kampus lll, Sungai Bangek, Padang.

FUSA dapat meraih hasil akhir poin sebanyak 2.125 berbanding dengan FTK hanya mendapatkan poin 325. Oleh karena itu, FUSA berkesempatan untuk mewakili UIN IB Padang yang akan bertanding dikancah Nasional.

Salah satu peserta delegasi FUSA Muhammad sultan Rafli merasa sangat senang sekali dan bersyukur kepada Allah selain kontribusi atau usaha dari teman-teman yang pasti juga berkat dari rahmat Allah itu sendiri. Kalau tidak tim mungkin tidak bisa menjawabnya pertanyaan dengan baik.

Oleh karena itu, Sultan sangat berharap semoga satu tim bersama sama dapat melaju ke tingkat Nasional. Karena, tahun ini mungkin sebagai tahun terakhir untuk mengharumkan nama UIN. Maka dari itu, akan memberikan hasil yang maksimal saat bermain di kancah Nasional nanti.

“Bismillah kami besar harapan semoga kami satu tim bisa sama-sama untuk melaju ke tingkat nasional karena tahun ini mungkin sebagai tahun terakhir saya untuk mengharumkan nama UIN. Jadi saya ingin memberikan yang maksimal di kancah nasional,” ucapnya dihadapan wartawan DKTV.

Sultan juga menanggapi terkait acara MFQ yang berjalan dengan lancar. Hanya saja, ada yang menjadi catatan penting bagi Kampus. Perlunya diperhatikan tentang standar sebagaimana layaknya perlombaan MFQ secara tingkat nasional.

Akan tetapi, dilihat dari kontribusi dari panitia dan kampus sudah dilakukan dengan sangat maksimal dan sudah mencapai tahapa yang sangat bagus.

Sultan berharap, semoga buat mahasiswa yang lain jangan pernah malu untuk mengembangkan bakatnya. Serta jangan pernah malu untuk sama-sama belajar, karena di satu sisi perlu membanggakan keluarga dan harus membanggakan kampus potensi yang dimiliki .

Sementara itu, Juri MFQ Muslim menyampaikan tentang pemilihan utusan berdasarkan keahlian. Jadi bisa diambil dari juara satu maupun tidak mesti juara satu semua. Kalau ada potensi dari juara dua, maka akan diambil nantinya. Begitu juga, dengan juara tiga yang bergantung dari keahlian peserta.

Lanjutnya, hal ini diterapkan dikarenakan namanya utusan UIN bukan utusan Fakultas. Nantinya, peserta akan membawa nama lembaga. Sebelumnya, cabang MFQ dapat memperoleh emas dan itu timnya dari FUSA dan Fakultas Adab.

“Jadi kita namanya utusan UIN bukan utusan Fakultas. Nah, kita lomba antar fakultas nanti kita membawa nama lembaga. Waktu kita membawa mendali emas itu. Alhamdulillah yang kita timnya ada dari Ushuluddin ada dari adab beda prodi seluruh nya kan gabungan juga yang ini,” ucap Dosen berasal dari FUSA.

Terlihat pada sebelum secara kemampuan memang bagus di rata-rata. Sebab, UIN IB mempunyai peserta yang berdasarkan keahliannya masing-masing di bidang hafalan Qur’an nya, ada di bidang Paroitnya. Kemudian, ada lagi bidang-bidang pengetahuan umum yang lain.

Namun, saat ini tentunya melihat terlebih dahulu tentang potensi. Kebetulan peserta yang ikut sekarang ialah peserta bimbingan
di Kabupaten Kota. Wajar saja ada beberapa peserta yang menonjol.

Setidaknya ilmu yang dimiliki terlebih dahulu untuk lomba MFQ cepat dalam menanggapinya. Sebab, perlombaan saat ini adalah momentumnya. Akan tetapi, peserta membutuhkan pengulangan saja.

“Maka tadi kita liat beberapa ada yang menonjol ada yang kurang mungkin yang kurang pengulangan saja,” sambungnya.

Terbuktikan ketika juara satu tadi yang merupakan utusan lomba di Jakarta dan di Jambi. Sudah mestinya memiliki banyak pengetahuan tentang perlombaan ini. Bahkan, tidak heran ketika nilai melesat banding Fakultas lainnya. Sebab, dia sudah mempunyai bekal terdahulu saat mengikuti lomba di Jambi dan Jakarta.

Muslim berharap, semoga kedepan peserta dapat mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin yang matang. Mudah-mudahan utusan nanti dapat mengikuti jejak seniornya.

“Makanya kita harapkan betul anak anak supaya mereka lebih serius. Kalau bapakkan tugasnya mengarahkan dan memberikan sedikit pengalaman sebagaimana dan membimbing,” harapnya.

Wartawan: Irvan Mufadhdhal Zulis

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *