Membidik Kejuaraan Panahan

Padang (DKTV)

Tahun ini, Pekan Kreativitas Mahasiswa Universitas (PKM-U) menghadirkan Cabang Olahraga (Cabor) terbaru yaitu panahan.  Sebanyak empat Fakultas memberikan delegasi terbaik untuk memperebutkan posisi sebagai perwakilan UIN Imam Bonjol (IB) Padang untuk Pesona 2024.

Koordinator PKM-U Cabor panahan Riski Aldi Lubis menyampaikan, perlombaan panahan untuk mencari bibit terbaik Universitas. Sebab, utusan Universitas sendiri saat ini masih belum ada. Namun, partisipasi dari Fakultas ikut andil melihat hal tersebut.

Bagaimana tidak, FTK turut diklaim sebagai Fakultas terbanyak mengikuti Cabor ini. Adapun keikutsertaan Fakultas lain seperti FEBI FS, FUSA, dan FDIK. Jadi total keseluruhan peserta sebanyak 12 orang.

Sebelumnya, pihak panitia sudah melakukan persiapan H-4 sebelum pertandingan. Tidak hanya itu, panitia juga telah mempersiapkan peserta sebelum bertanding guna membuat peserta mampu dalam mengontrol busur. 

“Kami juga sudah menyiapkan para peserta untuk bertanding karena supaya mereka berlatih dan mereka mampu mengendalikan anak panah dan busur,” ucapnya saat diwawancarai oleh wartawan DKTV.

Lanjutnya, bahkan pihak panitia sudah mengantisipasi waktu agar tidak menjadi kendala dari berlangsungnya perlombaan. 

“Alhamdulillah tidak da kendala tetapi kendala nya di acara sampai Maghrib. Panitia mempercepat waktunya agar tidak larut malam pulang dari tempat lombanya,” sambungnya.

Perlakuan ini sebagai bentuk persiapan Universitas untuk membentuk utusan nasional bidang panahan yang berkemungkinan diadakan di UIN IB Padang. Disamping itu, sebagai mahasiswa harus memahami situasi dan kondisi untuk sekarang ini.

Riski Aldi Lubis berharap, semoga dari lomba ini dapat menjadi para atlet-atlet yang berguna untuk dunia diluar kawasan perkampusan.

Senada dengan itu, juri panahan Adi menyampaikan, kriteria penilaian panahan sesuai dengan kemampuan  berbow.  Jadi untuk standar bow nasional belum bisa melaksanakan karena untuk bow nasional ada peralatan tambahan seperti stabilizer, sriker, sama fisir.

Sedangkan, untuk saat ada busur dan anak panah saja. Maka tidak bisa dilakukan perlombaan standar nasional karena peralatan tidak memadai dan lomba saat ini standar berbow. 

Terkait kriteria penilaian sama, karena kita dijarak 20 meter. Jadi saat ini memakai fresh target 50×50 dijarak 20 meter tentang penilaian dimulai dari lingkaran warna biru 6 Merah 7-8 dan kuning 9-10.

Nantinya, para pemenang akan diturunkan ke tingkat nasional dan berkemungkinan besar untuk panahan akan dibuat Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Sebab, untuk sekarang sudah dibentuk club namanya UIN Archery Fors. Hal ini sesuai arahan dari Wakil Dekan III FEBI.

Akan tetapi, perlombaan masih terkendala dari peralatan karena setiap mahasiswa yang bertanding belum memiliki peralatan dan begitupun juga dengan kampus. Kalau ingin menyewa membutuhkan biaya sebesar tiga juta dalam lima hari ini dan ini termasuk harga yg sangat-sangat murah dan disebabkan dengan adanya kerjasama club archery lainnya.

Adi berharap, semoga kedepannya archery dapat menjadi Cabor favorit dan utama di UIN IB. Karena Cabor ini tidak memiliki biaya yang besar, namun butuh kemauan yang besar karena di panahan sangat banyak manfaat. Salah satunya menjalankan Sunnah dan Membentuk karakter.

Salah satunya perserta panahan Qairani Manhanij delegasi FTK memberikan komentar, perlombaan digelar sangatlah bagus. Terlebih lagi, UIN sebagai tempat menjalankan olahraga yang sunnah. Sebetulnya banyak dari mahasiswa mempunyai bakat panahan. Maka dari itu, perlunya dikembangkan untuk ada seterusnya.

Lanjutnya, sebelum bertanding sudah melakukan latihan di Gor H Agus Salim H-2 Minggu sebelum lomba. Akan tetapi, saat perlombaan masih terkendala dari transportasi dan sering cedera dibagian tangan karena tidak memakai alat pelindung tangan.

Qairani berharap, semoga setelah diadakan lomba ini dibuka latihan-latihan bagi yang berminat. Tapi karena yang bisa ikut hanya beberapa orang karena lomba ini yang disebabkan jarak dan bisa menjadi pertimbangan kedepannya. 

Wartawan: Irvan Mufadhdhal Zulis dan Shalshabila (Mg)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *