Kolaborasi Pemda dan MDMC Serahkan Bantuan Korban Bencana

Padang (DKTV)

Para Pemuda Daerah (Pemda) dan anggota relawan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Sumatra Barat mengerahkan bala bantuan dari salah satu titik korban bencana yaitu Kabupaten Agam, Tanah Datar, Sumatra Barat (Sumbar) pada Rabu, (25/04).

Terdapat 3 titik respon bala bantuan yaitu Bukit Batabuah, Pandai Sikek dan Limo Kaum Parambanan. Respon tersebut sudah turun sejak Sabtu kemaren usai bencana terjadi.

Saat ini, para relawan MDMC sudah menetap dua titik yang paling terdampak bencana, yaitu Bukit Batabuah dan Lima Kaum Parambanan secara berkelanjutan. Selebihnya, para relawan hanya patroli secara mobile.

Relawan terdiri dari beberapa universitas seperti UNP, UM, UIN, dan UPI yang turut ikut serta turun ke lapangan dalam penyaluran bantuan terhadap korban.

Sebelumnya, sejumlah mahasiswa dari Fakultas Ushuluddin UIN Imam Bonjol Padang sudah melakukan pengumpulan dana dari berbagai tempat. Hingga pada waktunya penyaluran langsung dilakukan oleh mahasiswa melalui kerja sama dengan MDMC.

Hal ini mendapatkan respon dari wakil anggota MDMC Andri yang sangat berterimakasih atas tindakan yang diberikan. Atas dana yang terkumpul tentunya akan menambah bantuan yang ada sebelumnya.

Nantinya, bantuan akan disalurkan sesuai dengan Assessment data yang sudah didapat dari peninjauan korban bencana alam.

“Untuk pembagian dana bantuan, kita kan punya data pilah, jadi data pilah itu seperti korban terdampak yang perempuan sekian, laki-laki sekian, bayi sekian, anak-anak sekian, ibu hamil sekian, lansia sekian, dan lainnya,” jelas Andri.

Lanjutnya, terdapat dua cara dalam penyaluran bantuan. Pertama ialah dengan
mendatangi kangsung rumah korban lalu memberikan bantuan. Sedangkan, cara kedua adalah membentuk kerja sama dengan ketua pemuda daerah sekitar terdampak. Dalam memandu para anggota assessment yang akan turun kelapangan nantinya.

Terlebih lagi, bagi warga yang terdampak bencana paling parah, seperti rusaknya bangunan tempat tinggal. Akan diberikan tempat pengungsian secara simbolis di daerah sungai pua.

Tidak luput dari evakuasi yang terus berjalan. Setiap anggota Pemda dan relawan MDMC yang selalu siap siaga. Mengingat masih adanya satu embung berupa batu besar yang diperkirakan sebesar rumah masih tertahan diatas lokasi terdampak.

“Ini belum bisa dikatakan zona aman, karena di atas itu masih ada satu embung yang akan jatuh. Kalau sempat diatas itu hujan deras, embung jatuh ke bawah itu kayak batu besar, bukan air aja. Berarti, itu ada batu yang sekarang itu sebesar mobil, besok itu bisa sebesar rumah. Jadi kondisinya itu sudah di cek oleh pemuda dan lainnya langsung ke atas lokasi,” sambungnya.

Menimbang kemungkinan bencana berkelanjutan yang akan terjadi Andri sangat berharap agar bencana ini selesai, dan penderitaan para korban cepat terobati.

Wartawan: Irvan Mufadhdhal Zulis dan Pricilia Mutiarani (Mg)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *