Respon Presma Setelah Audiesi PBAK 2024!

Padang (DKTV)

Setelah melaksanakan audiensi terkait pelaksanaan PBAK 2024 bersama jajaran panitia dan Ormawa UIN Imam Bonjol (IB) Padang. Presiden Mahasiswa Nofalsyah menyampaikan hasil audiesi tersebut.

Tentang perencanaan ketidaksediaan nasi memang benar adanya merupakan usulan Ketua Pelaksanaan PBAK 2024 Subhan Ajrin. Sebab, mengingat peristiwa yang terjadi pada tahun sebelumnya.

“Untuk hasil audiensi kemarin kami telah melaksanakan audiensi bersama Ketua Pelaksanaan PBAK yaitu Wakil Dekan III Saintek Pak Subhan. Beliau mengatakan bahwa perencanaan tidak ada nasi itu memang usulan dia, Ketua Pelaksanaan ini. Karena dia menimbang bahwa dia takut nya terjadi hal-hal yang seperti PBAK tahun kemarin yaitu, adanya nasi basi,” sebut Nofalsyah saat diwawancarai oleh wartawan DKTV via online.

Nofalsyah menilai hal ini akan melahirkan perdebatan dan menimbulkan pernyataan tentang laporan dan partisipasi Ormawa didalam PBAK tahun ini. Namun, tidak diberikan kejelasan yang cukup tentang hal tersebut. Selain Ormawa hanya mengikuti parade saja.

Disamping itu, Ketua Panitia Teknis PBAK 2024 Bima Arisetio meminta pendapat Ormawa mengenai perencanaan pelaksanaan PBAK pada tahun. Akan tetapi, peran Ormawa tidak jelas dalam PBAK.

“Ketua Panitianya Bima juga ingin minta pendapat dari kami mengenai perencanaan pelaksanaan PBAK ini dan juga disampaikan kawan -kawan Ketum Ormawa, kemarin bahwa kami saja tidak ada peran dalam PBAK ini terus, bagaimana kami memberi usulan dan pendapat gitu,” sambungnya.

Setelah itu, jika perencanaan ketidaksediaan nasi saat PBAK mengacu pada Universitas Negeri Padang (UNP) sangat tidak sama sekali bisa disamakan dengan UIN IB Padang.
Terlihat dari kondisi geografis kampus dan menimbang bagaimana menyambut Maba dengan baik

“Kita sama-sama kita tahu kalau kita mengacu pada UNP lah gitu, UNP memang tidak pakai nasi. Tapi almet mahasiswa sudah mengikut di dalam anggaran PBAK , itu sama sekali tidak bisa disamakan dengan UIN, kalau kita mengimbang kondisi geografis kampus kita juga dan mengimbang, bagaimana menyambut mahasiswa baru ini,” ucap mantan Gubernur Fakultas Syariah.

Ia juga mengingatkan, jangan sampai kedatangan mahasiswa baru sudah melahirkan problem dan itu sangatlah tidak diinginkan. Ormawa harus memiliki peran PBAK untuk berpartisipasi dalam kegiatan kampus ini.

Jika mengacu pada Dirjen Pendis No 4962 Tahun 2016 tentang pedoman pelaksanaan Pbak di PTKIN. Tertulis disitu panasehat panitia pelaksana itu ada struktur dari Pimpinan Kampus, Pimpinan PTKIN, Dosen dan Ketua Dema Pimpinan Penasehat nya.

Perlu diketahui panitia PBAK ialah BP 2023 dan BP 2022. Sesuai dengan Dirjen Pendis paling tidak semester empat sampai semester delapan. Akan tetapi, perlunya penjelasan yang lebih jelas lagi atas pemilihan panitia ini apa dasarnya dan landasnya.

Hal ini sangat disayangkan bagi apabila peran Mahasiswa dibutuhkan dalam PBAK. Seperti yang diminta menjadi ketua panitia sebagai usulan untuk PBAK. Akan tetapi, Ormawa tidak ikut dalam perencanaan di dalam rapat lah, hanya meminta peran saja.

Nofalsyah berharap, semoga apa yang kami sampaikan kemarin dibawa dirapat pimpinan PBAK itu. Mengenai pelaporan ormawa serta nasi ini dan juga Ormawa meminta untuk menekankan tranparansi anggaran mengenai PBAK.

“Jangan sampai anggaran PBAK ini tidak ada transparansinya gitu,” tutupnya.

Wartawan: Yola Sahrani (Mg), Ameria Handayani dan Irvan Mufadhdhal Zulis

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *