Hari kedua Pembekalan dibuka Oleh WR II

Padang (DKTV)

Hari kedua persiapan pembekalan menjelang keberangkatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Imam Bonjol Padang periode ke-50, hadir sebagai narasumber dan sekaligus membuka kegiatan, Wakil Rektor (WR II) bidang administrasi umum, perencanaan dan kepegawaian Testru Hendra memaparkan Filosofi dan arah kebijakan KKN.

Berangkat dari pembahasan visi misi UIN Padang “Menjadi Universitas Islam yang Kompetitif di Asean dalam Membangun Masyarakat yang Saleh, Moderat, Cerdas dan Unggul Tahun 2040”. Ia menyebutkan salah satu bentuk upaya nya ialah KKN. Untuk mencapai hal tersebut terdapat pengetahuan terdiri dari Wahyu (revelation), sains modern (knowledge) dan Culture.

Lanjut nya, WR II menyampaikan definisi
KKN adalah memperdayakan masyarakat. Bagaimana agar membuat masyarakat berdaya dan berdiri.

Terdapat beberapa rentetan step-per step, pertama masuk ke dalam komunitas atau nagari setelah itu identifikasi isu-isu yang muncul dan peta kan, step 3 tentukan prioritas, berlanjut ke langkah-langkah strategi untuk melaksanakan program dari isu yang telah dipilih, ke-lima seminggu setelah KKN implementasi kan, dan Ke-6 transisi, berganti dari satu kondisi ada perbandingan sebelum dan sesudah.

“Apa perubahan yang terjadi setelah melaksanakan program yang telah dibuat contoh MDA banyak yang malas, tapi dengan ada nya terobosan menjadi rajin mengaji. Tak perlu membuat yang baru, tapi dengan ada nya percikan dan letupan itu sudah berhasil,” tambahnya.

Terkait harapan setelah mengikuti KKN, dari yang dipaparkan terdapat 6 harapan. Diantaranya:

1. Terbiasa bekerja dengan suatu tim, karena lulusan yang dapat diterima di dalam dunia kerja adalah pribadi yang terbuka, santun dan bisa bekerja sama.

  1. terbiasa dan memiliki kemampuan untuk jalin komunikasi dengan semua orang.
    “tidak ada lagi masa nya kita hebat sendiri. Semua orang punya kekurangan bersama.
    Lalu dalam satu grup itu. Bagaimana cara mahasiswa menghadapi wali nagari yang cuek, disitulah letak bagaimana seni agar bisa keterbukaan dari wali nagari,” jelasnya.
  2. Mampu menjadi pribadi yang mandiri.
  3. Memiliki komitmen untuk menjaga nama baik pribadi, tim, maupun kampus.
  4. Memiliki seni, kecakapan dan keberanian untuk menerobos hambatan birokrasi dengan cara bijaksana dan santun.
  5. Memiliki rasa empati dan keberpihakan terhadap masyarakat.

Penghujung pemaparan WR II membagikan kumpulan quote bagaimana cara kehidupan dengan baik kedepannya, sekaligus membuka pembekalan.

Sementara itu, salah seorang mahasiswa Psikologi Islam peserta pembekalan ke-50, Akmal kabila mengatakan, awalnya masih sedikit bingung terkait dengan program kerja (Proker). Tapi dengan adanya pembekalan ini semoga bisa membantu.

“Nanti berangsur-angsur ketika sudah di lokasi akan menyesuaikan dengan kondisi daerah untuk penyusunan program kerja,” tuturnya.
Wartawan: Habib Jatmika Imam

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *