PBAK 2024 Tidak Menyediakan Makan Siang

Padang (DKTV)

Hasil rapat perdana persiapan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahwasiswaan (PBAK) melahirkan perencanaan terkait tidak adanya persediaan makan siang bagi Mahasiswa Baru (Maba). Hal ini mengingat untuk menghindari kejadian pada tahun sebelumnya.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Panitia Penyelenggara PBAK Dr. Subhan Ajrin, M.A memperjelas hal tersebut. Tentang perencanaan ketidaksediaan nasi yang disebabkan untuk tidak mengulangi peristiwa buruk seperti pada tahun sebelumnya.

Terlebih lagi, kampus Universitas Negeri Padang (UNP) sudah memberlakukan para Maba untuk membawa nasi sendiri dari tempat masing-masing.

“Karena pejabat-pejabat di UIN dan itu kebijakan yang kita ambil untuk menghindari kejadian tahun lalu, karena di UNP Mabanya disuruh bawa nasi sendiri,” ucapnya kepada wartawan DKTV.

Disamping itu, Maba tetap diberikan snack, air minum yang disediakan dalam bentuk galon dan nasi untuk para panitia. Nantinya, para Maba membawa tumbler sendiri-sendiri dari tempat masing-masing.

“Mungkin yang kita sediakan snack, nasi panitia, paling itu saja atau paling tidak kita sediakan air galon dan mereka bawa tumbler sendiri saja,” sambung Wakil Dekan I Fakultas Sains dan Teknologi.

Lanjutnya, apabila mahasiswa tidak membawa nasi maka, itu tanggung jawab sendiri. Hanya saja, mungkin disediakan roti, tidak menyediakan nasi. Sebab, bungkus dan rimah akan membuat banyak sampah.

“Apabila mahasiswa tidak bawa nasi maka itu tanggung jawab sendiri. Kalau mereka tidak bawa ya itu salah mereka!, karena sudah dewasa semua ya. Kalau ga bawa ya tanggungan nya lapar dong!. Palingan kita sediakan roti saja, soalnya kalau kita sediakan nasi banyak sampah jadinya,” ungkapnya saat diwawancarai oleh wartawan DKTV.

Berdasarkan instruksi Wakil Rektor lll Welhendri Azwar, mengingat acara berakhir sampai setengah enam sore. Maka dari itu, akan disediakan kemungkinan dua kali snack. Bercermin pada tahun sebelumnya, letak permasalahan bukan berada pada nasi basi yang dibungkus.

Akan tetapi, dikarenakan penyediaan nasi harus berjumlah sekian ribu yang untuk dimakan siang. Sehingga pada saat kondisi panas sudah dibungkus. Itulah yang menjadi penyebab sebenarnya.

“Mungkin masalah nasi basi tahun lalu itu. Bukan karena emang nasi basi yang dibungkus. Tapi itu karena kan dia harus menyediakan sekian ribu dari jam berapa dia bungkus tuh, tiba dimakan siang uda basi, karena masih panas sudah di bungkus,” jelasnya

Meskipun keputusan ini akan mendapatkan protes. Namun, perlu diketahui sebanyak 15 Miliar yang dihabiskan untuk makan saja. Tentunya ini sudah menjadi konsekuensi yang akan dihadapi

“Tapi saya yakin nanti bakalan ada juga, yang protes, kok ini ga disediakan, kok itu ga disediakan. Soalnyakan tahun lalu disediakan, buang-buang duit habis 15 Miliar hanya untuk makan saja jadi itu semua sudah konsekuensi tuh. Kita lihat saja siapa nantinya,” sambungnya.

Selain itu, terkait pemateri masih belum diketahui. Akan tetapi, direncanakan untuk membuat ulang rundown acara, tapi sesuai dengan arahan dari Wakil Rektor lll untuk belajar dari kesalahan tahun sebelumnya.

Setelah itu, untuk tugas yang diberikan Maba. Mungkin penampilan dalam bentuk video, tanpa ceramah seperti tahun lalu. Guna memudahkan untuk mengatur video durasi 15 menit. Sebab, akan banyak yang mau tampil.

Namun, perlu diingat untuk wawasan kebangsaan dan moderasi beragama itu wajib harus ada di PBAK. Terlebih lagi, ketua panitia PBAK tahun ini bernama Bima yang sudah mengetahui pengalaman jadi ketua PBAK tahun lalu. Jadi akan lebih paham kekurangannya apa saja.

Wartawan: Pricilia Mutiarani (Mg) dan Irvan Mufadhdhal Zulis

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *